Temuan itu telah diterbitkan dalam jurnal Lancet Psychiatry, Rabu. Para peneliti yang terlibat survei itu bersama organisasi kesehatan mental di Eropa mendesak Uni Eropa menetapkan standar bagi kalangan pasien kesehatan mental yang rentan tertular Covid-19. Mereka juga meminta kalangan itu diprioritaskan sebagai penerima vaksin Covid-19.
"Negara-negara sering melihat apa yang terjadi di tempat lain saat menetapkan prioritas vaksin, dan mengingat betapa sedikit negara yang memprioritaskan kesehatan mental, risiko ini menyebabkan isu kesehatan mental terabaikan," kata Marion Leboyer, profesor University Paris Est Créteilyang turut terlibat sebagai peneliti.
"Ini adalah problem yang besar di Eropa, dan masalah ini akan terus ada sampai ada kebijakan yang dibuat," kata dia.