REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Jajak pendapat yang dipantau ketat menemukan kasus baru virus corona di Inggris menurun drastis. Hasil survei ini keluar sebelum Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan peta jalan untuk melonggarkan pembatasan sosial di Inggris dalam beberapa pekan atau bulan ke depan.
Jumat (19/2) Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan survei mingguan angka infeksi virus korona telah turun di seluruh Inggris. Di Inggris diperkirakan hingga 12 Februari dalam satu pekan satu dari 115 orang positif Covid-19. Angka sebelumnya satu dari 80 orang.
Gambaran serupa juga terjadi di tiga wilayah Inggris lainnya yakni Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Inggris mencatat 120 ribu kasus kematian virus corona, negara dengan kasus kematian tertinggi di Eropa.
Pemimpin-pemimpin Inggris cukup berhati-hati dalam rencana mencabut peraturan pembatasan sosial yang ketat. Tapi London berharap dapat mulai melonggarkan karantina nasional pada bulan depan dan seterusnya setelah program vaksinasi dipercepat.
Johnson mengatakan para siswa di sejumlah sekolah diperkirakan sudah dapat kembali belajar di kelas pada 8 Maret mendatang.
Di Irlandia Utara angka infeksi turun dari satu per 75 menjadi satu per 105 orang. Sementara Skotlandia dari satu per 150 orang menjadi satu per 180 orang. Angka kasus infeksi di daerah-daerah juga menurun.
Sky News melaporkan jumlah pasien rumah sakit virus corona di Inggris juga mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Pada pukul 20.00 18 Februari kemarin jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hanya 15.633. Berkurang 54 persen dari 34.336 orang satu bulan sebelumnya.