Pada Jumat (26/2), Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia merilis pernyataan yang mengatakan penyelidikan awal menemukan pasukan Eritrea membunuh warga sipil dalam jumlah yang tidak diketahui di Kota Axum. Mereka mengatakan pembunuhan itu pembalasan atas serangan yang dilakukan TPLF sebelumnya.
Amnesty International mengatakan pasukan Eritrea mengeksekusi laki-laki remaja dan dewasa di jalan. Mereka juga terlibat dalam penjarah besar-besaran. Blinken mencatat pertanggung jawaban penuh Ethiopia seperti mengizinkan lembaga internasional menggelar penyelidikan pelanggaran hak asasi manusia dan akses bantuan kemanusiaan.
"Langkah penting yang pertama adalah menarik pasukan Eritrea dan pasukan regional Amhara dari Tigray," kata Blinken.
"Semua pihak yang terlibat dalam konflik ini juga harus mendeklarasikan gencatan senjata unilateral dan berkomitmen mengizinkan pengiriman bantuan tanpa hambatan ke Tigray," tambahnya.