Selasa 09 Mar 2021 11:09 WIB

Perempuan Meksiko Turun ke Jalan Suarakan Keadilan

Perempuan Meksiko memprotes krisis kekerasan yang mereka hadapi

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Demonstran merobohkan pagar keamanan dalam aksi protes menentang kekerasan seksis, di Mexico City, Meksiko, 25 November 2020. Protes tersebut bertepatan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.
Foto:

Demonstran merobohkan sebagian penghalang dan mengecat trotoar, kios dan fasad monumen Revolusi yang bersejarah dengan grafiti dengan tulisan yang menuduh pemerintah tidak berbuat lebih banyak dalam menghukum pembunuh perempuan dan mengenang para korban. Mereka menulis 'Macho AMLO' yang dimaksudkan untuk Loper Obrador dan 'Kami tidak semuanya ada di sini'.  

Data pemerintah Meksiko menunjukkan tahun ini terjadi 939 pembunuhan terhadap perempuan. Antara tahun 2015 hingga 2020 pembunuhan perempuan naik 130 persen.

Aktivis juga memproyeksikan tulisan slogan di fasad Istana Negara yang dibarikade. Salah satu tulisan berbunyi 'pemerkosa tidak akan menjadi gubernur', aktivis menyinggung kandidat gubernur Negara Bagian Guerrero, Felix Salgado.

Selama berpekan-pekan Lopez Obrador membela Salgado, kandidat yang berasal dari partainya dalam pemilihan bulan Juni mendatang. Presiden mengatakan seruan yang meminta Salgado mundur bermotif politik.

Jaksa Guerrero menyelidiki salah satu tuduhan pemerkosaan terhadap Salgado. Awal tahun lalu mereka menutup penyelidikan tuduhan yang lain dengan alasan jarak antara peristiwa yang dituduhkan dengan laporan yang diajukan terlalu jauh.

Salgado tidak menjawab permintaan komentar tapi media Meksiko mengatakan ia membantah semua tuduhan tersebut. Tahun lalu ribuan perempuan Meksiko turun ke jalan menuntut pemerintah memberikan respon yang lebih tegas terhadap pembunuhan perempuan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement