Menurut laporan tersebut, kecelakaan ini terjadi ketika operator menembakkan rudal pertama, meledak di dekat pesawat, menimbulkan kerusakan berat, melepaskan pecahan peluru. Kondisi ini menyebabkan kebakaran di sekitar area kokpit di sebelah kiri pesawat.
Rudal pertama juga dikatakan merusak dua perekam penerbangan pesawat. iItulah sebabnya mengapa memecahkan kode rekaman setelah kecelakaan itu memakan waktu berbulan-bulan dan kerja sama Ukraina dan laboratorium ahli di Prancis
Pesawat masih mengudara dan terbang, operator menembakkan rudal lagi sekitar 40 detik kemudian. Organisasi Penerbangan Sipil mengatakan bukti menunjukkan rudal kedua mungkin meledak sekitar 900 meter dari pesawat dan mungkin tidak menimbulkan kerusakan.
Ketiga awak yang menerbangkan pesawat itu masih sadar setelah serangan rudal pertama dan berusaha mengendalikan situasi. Namun, kerusakan parah akhirnya menyebabkan pesawat itu jatuh.
Beberapa jam setelah laporan itu diterbitkan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, menyebutnya sebagai upaya sinis untuk menyembunyikan alasan sebenarnya atas jatuhnya pesawat. "Kami tidak akan membiarkan Iran menyembunyikan kebenaran, kami tidak akan membiarkannya menghindari tanggung jawab atas kejahatan ini," kata katanya.
Pejabat Iran baru-baru ini mengumumkan upaya untuk menuntut tersangka dalam kasus tersebut hampir membuahkan hasil setelah penyelidikan pengadilan militer, dan persidangan langsung akan diadakan segera. Pemerintah Iran pada Januari menetapkan kompensasi 150.000 dolar AS untuk setiap keluarga dari 176 korban, banyak di antaranya berkewarganegaraan ganda Kanada.