Sabtu 20 Mar 2021 17:42 WIB

Gunung Merapi di Islandia Meletus

Aliran lahar merah terlihat mengalir keluar dari celah di tanah Geldingadalur

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Gunung berapi di Islandia
Foto:

Emisi gas, terutama sulfur dioksida, dapat meningkat di sekitar letusan gunung berapi dan dapat membahayakan kesehatan dan bahkan berakibat fatal. Polusi bisa melebihi batas yang dapat diterima, bahkan jauh sekali, tergantung angin.

Letusan terjadi di sistem vulkanik Krysuvik yang tidak memiliki pusat gunung berapi. Letusan di wilayah tersebut dikenal sebagai letusan efusif, ketika lava mengalir dengan dari tanah, berlawanan dengan letusan eksplosif yang memuntahkan awan abu tinggi ke langit.

IMO melaporkan, sistem Krysuvik tidak aktif selama 900 tahun terakhir. Sementara letusan terakhir di Semenanjung Reykjanes terjadi hampir 800 tahun, hingga 1240.

Tapi wilayah itu telah di bawah pengawasan yang meningkat selama beberapa minggu setelah gempa berkekuatan 5,7 dilaporkan pada 24 Februari di dekat Gunung Keilir di pinggiran Reykjavik. Gempa tersebut diikuti oleh sejumlah kecil getaran yang tidak biasa, lebih dari 50.000, jumlah tertinggi sejak perekaman digital dimulai pada 1991.

Aktivitas seismik telah berpindah beberapa kilometer ke barat daya sejak gempa, terkonsentrasi di sekitar Gunung Fagradalsfjall. Wilayah itu tempat magma terdeteksi hanya satu kilometer di bawah permukaan bumi dalam beberapa hari terakhir. Namun aktivitas seismik telah melambat dalam beberapa hari terakhir.

Islandia memiliki 32 sistem vulkanik yang saat ini dianggap aktif, jumlah tertinggi di Eropa. Negara ini rata-rata mengalami letusan setiap lima tahun. Pulau luas di dekat Lingkaran Arktik melintasi Punggungan Atlantik Tengah, sebuah retakan di dasar laut yang memisahkan lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara.

Pergeseran lempeng ini sebagian bertanggung jawab atas aktivitas vulkanik yang intens di Islandia. Letusan terakhir terjadi di Holuhraun, dimulai pada Agustus 2014 dan berakhir pada Februari 2015, di sistem vulkanik Bardarbunga di daerah tak berpenghuni di tengah pulau. Letusan itu tidak menyebabkan gangguan besar di luar daerah sekitarnya.

Tapi pada 2010, letusan di gunung berapi Eyjafjallajokull mengirimkan awan asap dan abu yang sangat besar ke atmosfer. Kondisi ini mengganggu lalu lintas udara selama lebih dari seminggu dengan pembatalan lebih dari 100 ribu penerbangan di seluruh dunia yang menyebabkan sekitar 10 juta penumpang terlantar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement