Senin 22 Mar 2021 02:45 WIB

Ethiopia Tolak Tuduhan Amerika Serikat Soal Genosida Etnis

Ethiopia menilai tuduhan Amerika Serikat tak berdasar dan palsu

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Ethiopia menilai tuduhan Amerika Serikat tak berdasar dan palsu. Ilustrasi Peta Ethiopia.
Foto:

Pertempuran itu diyakini telah menewaskan ribuan orang dan membuat ratusan ribu orang mengungsi sementara juga menyebabkan kekurangan besar makanan, air dan obat-obatan di Tigray yang merupakan rumah bagi lebih dari lima juta orang.  Pejabat kemanusiaan telah memperingatkan bahwa akan ada semakin banyak orang di wilayah tersebut yang mungkin mati kelaparan.

Berbagai laporan yang mengutip saksi dan korban telah melibatkan pasukan Eritrea dalam pembunuhan massal, pemerkosaan dan kejahatan lainnya di wilayah Utara Ethiopia. Eritrea menyangkal ikuy serta dalam operasi militer di daerah tersebut.

Menteri Luar Negeri Amerika Serkat Antony Blinken yang bersaksi di depan Kongres pada Rabu lalu, mengatakan dia ingin melihat pasukan dari negara tetangga Eritrea dan dari wilayah Amhara diganti di Tigray. Pergantian diperlukan agar mereka menghormati hak asasi manusia dan tidak melakukan tindakan pembersihan etnis. 

Blinken mengutip laporan yang dimilikinya sangat kredibel tentang pelanggaran dan kekejaman hak asasi manusia yang sedang berlangsung. Dia juga menyerukan penyelidikan independen atas apa yang terjadi di Tigray dan proses rekonsiliasi sehingga negara dapat bergerak maju secara politik. 

“Situasi di Tigray hari ini tidak dapat diterima dan harus berubah,” kata diplomat tertinggi pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang baru.

 

Kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet mengatakan pekan lalu bahwa kantornya telah menguatkan pelanggaran berat yang bisa menjadi kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Dia mengatakan banyak pihak dalam konflik telah diidentifikasi sebagai pelaku, termasuk Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia, TPLF , angkatan bersenjata Eritrea, dan pasukan regional Amhara dan milisi sekutu.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement