Kamis 01 Apr 2021 18:32 WIB

Desainer China Kampanye Kapas Xinjiang Lewat Fashion Week

Xinjiang dilaporkan menggunakan program kerja paksa untuk memenuhi pasokan kapas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pagar penjagaan di kamp penahanan, yang secara resmi disebut pusat pendidikan keterampilan di Xinjiang untuk Muslim Uighur.
Foto:

China membantah keras klaim tersebut, dan mengatakan semua tenaga kerja di Xinjiang adalah berdasarkan kesepakatan dan kontrak. Seorang siswa bermarga Li yang hadir dalam China Fashion Week menepis dugaan bahwa pemerintah China telah menggunakan kerja paksa dalam industri kapas di Xinjiang.

"Saya tidak percaya Partai Komunis China kami akan melakukan hal seperti itu. Bangsa kita sangat bersatu," ujar siswa bermarga Li tersebut.

Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada pekan lalu menjatuhkan sanksi kepada pejabat China. Mereka menuduh pejabat China melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. China membalasnya dengan menjatuhkan sanksi terhadap anggota parlemen dan akademisi dari negara-negara tersebut.

Sejumlah merek Barat seperti H&M, Burberry, Adidas, dan Nike diboikot oleh konsumen China setelah melontarkan komentar terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. Perusahaan telekomunikasi besar China, Huawei telah menghapus aplikasi Nike dan Adidas dari app store mereka. Bahkan pencarian terhadap produk-produk yang terkena boikot telah dihapus dari internet. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement