REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan melepaskan lebih dari 1 juta ton air yang terkontaminasi dari stasiun nuklir Fukushima ke laut. Pelepasan air pertama akan dilakukan dalam waktu sekitar dua tahun.
Operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (Tepco) mulai menyaring air untuk menghilangkan isotop berbahaya, membangun infrastruktur dan memperoleh persetujuan peraturan. Tepco berencana menyaring air yang terkontaminasi untuk menghilangkan isotop dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
Tepco kemudian akan mengencerkan air sampai tingkat tritium turun di bawah batas regulasi, sebelum memompanya ke laut. Tritium dianggap relatif tidak berbahaya karena tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia. Pembangkit nuklir lain di seluruh dunia secara rutin memompa air dengan kadar isotop rendah ke laut.
Jepang mengatakan bahwa, pelepasan air diperlukan untuk melanjutkan penonaktifan fasilitas nuklir yang lumpuh oleh gempa bumi dan tsunami pada 2011. Jepang menambahkan, air yang terkontaminasi yang telah disaring secara rutin dilepaskan dari pembangkit nuklir di seluruh dunia.