Senin 19 Apr 2021 10:45 WIB

Kecelakaan KA di Mesir Terjadi Lagi, Infrastruktur Buruk?

Otoritas teknik militer Mesir diperintah untuk menyelidiki kecelakaan kereta

Rep: Mabruroh/ Red: Nur Aini
Kecelakaan kereta api di Mesir, ilustrasi
Foto:

Pada Februari 2019, lokomotif tak berawak menabrak penghalang di dalam stasiun kereta api utama Ramses di Kairo, menyebabkan ledakan besar dan kebakaran yang menewaskan sedikitnya 25 orang. Kecelakaan itu mendorong menteri transportasi saat itu mengundurkan diri.

Pada Agustus 2017, dua kereta penumpang bertabrakan di luar kota pelabuhan Mediterania di Alexandria, menewaskan 43 orang. Pada 2016, setidaknya 51 orang tewas ketika dua kereta komuter bertabrakan di dekat Kairo.

Kecelakaan kereta api paling mematikan di Mesir terjadi pada 2002, ketika lebih dari 300 orang tewas setelah kebakaran terjadi di kereta malam dalam perjalanan dari Kairo ke Mesir selatan.

Bencana kereta api Mesir umumnya dikaitkan dengan infrastruktur dan pemeliharaan yang buruk, tetapi Menteri Transportasi Kamel El-Wazir, mantan jenderal yang ditunjuk untuk jabatan tersebut setelah tabrakan kereta api yang mematikan tahun 2019 - menyalahkan kecelakaan pada bulan Maret itu karena kesalahan manusia.

"Kami memiliki masalah dengan elemen manusia," katanya setelah kecelakaan itu, dan berjanji untuk memasang jaringan otomatis pada 2024.

Bank Pembangunan Afrika mengumumkan pinjaman 170 juta dolar bulan ini untuk meningkatkan keamanan di jaringan kereta api Mesir. Menurut Bank, dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan keselamatan operasional dan untuk meningkatkan kapasitas jaringan di jalur kereta api nasional.

"Peningkatan yang direncanakan diharapkan bermanfaat bagi orang Mesir yang berpenghasilan rendah, sekitar 40 persen dari populasi, yang mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi yang terjangkau," kata pihak Bank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement