Rabu 21 Apr 2021 11:18 WIB

Presiden Chad Meninggal Dunia Saat Perang Lawan Pemberontak

Idriss Deby dikenal sebagai presiden yang kerap mengunjungi medan perang

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Chad, Idriss Déby (foto: dok).
Foto:

Berasal dari kelompok etnis Zaghawa, ia dibesarkan di wilayah timur laut Ennedi. Dia bergabung dengan tentara pada awal 1970-an, pada saat Chad dicekam oleh perang saudara yang berkepanjangan. Dia pun menerima pelatihan militer tambahan di Prancis.

Deby naik pangkat menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata dan akhirnya berkuasa dengan mempelopori pemberontakan 1990 yang menggulingkan pemimpin otoriter Hissene Habre, setelah hubungan kedua pria itu memburuk. Dia secara resmi menjabat pada Februari tahun berikutnya, dan kemudian memenangkan pemilihan pada 1996 serta menang lagi pada 2001 sebelum mendorong perubahan konstitusi pada 2018 yang memungkinkannya untuk tetap berkuasa hingga tahun 2033.

"Pernahkah Anda melihat seorang kepala negara mengangkat senjata dan berperang?" ujar Deby dalam konferensi pers tahunan pada 2018. "Anda pikir saya melakukan ini karena saya berani? Karena saya berani? Tidak, saya melakukannya karena saya mencintai negara ini dan saya lebih suka mati di medan perang daripada karena kekacauan dan kesengsaraan turun di negara ini," ujarnya saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement