REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menghadapi lebih banyak tuduhan soal pengeluaran pribadinya. Tuduhan kali ini merujuk pada perbaikan apartemen pribadi dan perawatan anaknya yang paling kecil.
PM Johnson telah berulang kali diterpa isu boros saat mendekorasi ulang tempat tinggalnya dengan seorang desainer yang dipuja oleh bangsawan. Dia, sebagai salah satu pemimpin kampanye 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa, bergulat dengan aliran tuduhan tentang pengeluarannya dan manajemen tim inti di pusat pemerintahan Inggris.
Menurut penentang, itu menunjukkan dia tidak layak untuk menjabat. Namun Johnson berulang kali mengatakan dia membayar untuk perbaikan apartemennya di Downing Street. Komisi Pemilihan mengatakan memiliki alasan untuk mencurigai telah dilakukan pelanggaran dalam mendanai pekerjaan tersebut.
Surat kabar The Sunday Times menyebut total biaya pekerjaan perbaikan apartemen sekitar 200 ribu pound (276 ribu dolar AS). Satu faktur diselesaikan oleh donor Partai Konservatif secara langsung atau tunjangan dalam bentuk yang perlu diumumkan kepada otoritas pajak.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa seorang donor Partai Konservatif telah diminta untuk membayar pengasuh anak laki-laki Johnson yang masih kecil, Wilfred. "Saya tidak keberatan membayar selebaran tapi saya benci diminta membayar untuk benar-benar menyeka pantat bayi perdana menteri," kata seorang donor yang tidak disebutkan namanya itu.
Kantor Downing Street tidak membahas biaya perbaikan yang dilaporkan. Namun dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa PM telah menanggung biaya semua perawatan anak. Partai Konservatif menolak mengomentari laporan tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menolak untuk menjawab secara langsung siapa yang awalnya membiayai pekerjaan tersebut. Dia mengatakan dirinya tidak tahu apakah seorang donor telah diminta untuk membayar perawatan anak Johnson.
"Masalah terakhir yang Anda tanyakan adalah contoh gosip," kata Raab kepada Sky TV. Dia mengatakan Johnson telah merinci sangat jelas tentang pengeluaran untuk perbaikan apartemen.
Sebelum pemilihan lokal pada Kamis di sebagian besar Inggris, beberapa survei opini menunjukkan peringkat Johnson telah merosot. Partainya juga menghadapi pemilihan parlementer di Hartlepool, Inggris utara, yang dikendalikan oleh Partai Buruh oposisi selama beberapa dekade.
Keributan seperti itu atas biaya perbaikan Downing Street sehingga Johnson bahkan mengungkapkan "cintanya" untuk John Lewis, pengusaha yang dipuja oleh jutaan pemilih Inggris. Majalah Tatler yang mengutip sumber tak dikenal mengatakan renovasi itu memperbaiki apartemen setelah 'mimpi buruk furnitur John Lewis' yang diwarisi dari mantan Perdana Menteri Theresa May.