Kamis 06 May 2021 04:30 WIB

Pasukan AS Tinggalkan Afghanistan, Hak Perempuan Terancam

Taliban secara luas tetap konsisten untuk membatasi hak-hak perempuan di Afghanistan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Kaum perempuan Afghanistan. Ilustrasi.
Foto:

Menurut para analis, teknologi dan tekanan internasional dapat meningkatkan perlakuan terhadap perempuan di bawah kepemimpinan Taliban. Afghanistan memiliki sekitar 27 juta akun ponsel atau sekitar dua pertiga dari perkiraan populasinya. Hal ini berpotensi meningkatkan kesadaran dunia tentang perilaku ekstrem Taliban. Setelah pertarungan selama dua dekade, perhatian internasional pada aktivitas Taliban mungkin meningkat.

"Keinginan Taliban untuk bantuan asing dan legitimasi mungkin sedikit memoderasi perilakunya dari waktu ke waktu. Namun, pada hari-hari awal pembentukan kembali Emiratnya, Taliban mungkin akan fokus untuk memperluas kendali dengan persyaratannya sendiri," ujar laporan itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengakui tidak menutup kemungkinan Taliban akan mengambil alih Afghanistan setelah penarikan pasukan AS. Namun dia juga menegaskan bahwa kelompok tersebut harus merangkul atau setidaknya menolerir hak-hak perempuan, anak perempuan, dan minoritas jika ingin dipandang sah oleh komunitas internasional.

Para kritikus mengatakan Taliban tidak pernah menunjukkan minat untuk diterima oleh komunitas internasional. Mereka memilih untuk berkuasa pada 1990-an dan antara 2000-2001. Ketika itu, mereka dijauhi oleh hampir setiap negara di dunia.

Senator AS Jeanne Shaheen, DN.H., mengatakan dalam sebuah pernyataan dia akan bekerja dengan pemerintahan Biden untuk menjaga kemajuan yang telah diraih oleh Afghanistan. Dia juga ingin transisi pemerintahan Afghanistan berjalan dengan stabil dan inklusif.

“Bagaimanapun saya bisa memastikan setiap upaya dilakukan untuk menjaga kemajuan yang dibuat, dan mendukung mitra kami di lapangan untuk mengamankan sebuah kestabilan dan  pemerintahan transisi yang inklusif," ujar Shaheen.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement