Kamis 06 May 2021 14:12 WIB

Jurnalis Palestina Mogok Makan, Polisi Israel Buat Pesta BBQ

Jurnalis Palesina, Alaa Al-Rimawi ditangkap polisi Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Polisi Israel, ilustrasi
Foto:

Dalam persidangan terakhirnya pekan lalu, Al-Rimawi dipindahkan ke tahanan administratif. Penahanan administratif adalah penahanan sewenang-wenang di mana warga Palestina ditahan di balik jeruji besi tanpa dakwaan apa pun. Penahanan mereka dapat diperpanjang tanpa batas untuk jangka waktu tiga atau enam bulan.

"Penangkapan Alaa sebelumnya memengaruhi kehidupan kami secara umum dan kesehatannya pada khususnya, yang memburuk karena penahanan bertahun-tahun. Sebagai seorang ayah, kehadirannya penting di rumah, membantu saya membesarkan anak-anak dan tugas-tugas rumah. Penangkapannya juga telah dilakukan.  berdampak pada psikologi anak-anak kami, terutama ketika kami menghabiskan liburan tanpa dia, dan kami menghabiskan berbulan-bulan Ramadhan tanpa dia," kata Maymouna menjelaskan.

Jurnalis lainnya yang ditangkap adalah Mohammed Ateeq. Dia merupakan seorang jurnalis foto dari kota Jenin di Tepi Barat utara. Dia ditangkap saat dalam perjalanan hendak melaksanakan shalat Jumat pada pekan kedua Ramadhan di Masjid Al-Aqsa. Ateeq ditangkap dengan dalih bahwa dia tidak memiliki izin dari otoritas Israel untuk masuk ke Yerusalem.

Ateeq dibebaskan setelah lima hari ditahan. Dia dipaksa menandatangani janji bahwa dia akan ditahan selama sebulan dan membayar denda 1.000 syikal, jika kedapatan memasuki wilayah pendudukan lagi, termasuk Masjid Al-Aqsa.

Ateeq bertemu dengan Al-Rimawi di penjara Ofer sebelum dipindahkan ke sel isolasi.  Dia mengatakan kepada bahwa Al-Rimawi mengalami perlakuan buruk di penjara.

"Saya diserang dan dihina secara verbal oleh petugas Israel, dan mereka mengadakan barbekyu (BBQ) di dalam sel saya dan memberi saya banyak makanan untuk menghentikan aksi mogok makan saya. Mereka meludahi saya dan mempermalukan saya untuk memaksa saya makan," kata Al-Rimawi kepada Ateeq.

Ateeq menambahkan bahwa kesehatan Al-Rimawi sedang memburuk dan dia menderita sariawan, pusing, tidak bisa berjalan dengan baik, kencing darah dan muntah darah. Al-Rimawi meyakinkan Ateeq bahwa dia akan melanjutkan aksi mogok makan sampai dibebaskan.

"Ada pendekatan sistematis untuk menangkap jurnalis, membungkam suara mereka dan menutup mata. Pendudukan sekarang takut pada kata kebenaran dan kekuatan narasi Palestina," ujar Ateeq. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement