Jumat 07 May 2021 17:00 WIB

Pria di San Fransisco Menusuk Dua Wanita Asia-Amerika

Pihak berwenang belum mengatakan apakah kedua korban jadi sasaran kejahatan rasisme

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Penusukan (ilustrasi)
Foto:

Thompson memiliki latar belakang kriminal yang mencakup penyerangan dengan senjata mematikan yang kemungkinan besar menyebabkan cedera tubuh yang parah. Kantor kejaksaan mengatakan Thompson ditangkap pada 2017 dan dikirim ke rumah sakit jiwa negara bagian setelah dinyatakan tidak kompeten untuk diadili.

Pada 2018, Thompson dikirim ke program Pengalihan Kesehatan Mental negara bagian yang menyediakan perawatan dan layanan intensif yang dipantau pengadilan. Seorang hakim mengizinkan dia untuk dibebaskan dari program tersebut setelah hampir dua tahun. 

Dia tidak dituduh melakukan pelanggaran baru. Namun, dia ditangkap atas surat perintah karena tanggal pengadilan yang hilang, termasuk pada April 2020, ketika dia juga ditemukan memiliki pipa narkoba.

"Apa yang terjadi adalah tragedi yang menghancurkan dan kami akan menggunakan kekuatan penuh dari sumber daya kantor kami untuk menuntut kasus ini. Kami juga perlu bekerja keras untuk menghentikan kejahatan berikutnya terjadi dan itu melibatkan pencegahan dan pengobatan," demikian pernyataan kantor Kejaksaan.  

"Thompson membutuhkan pengawasan dan layanan intensif yang dia terima selama Mental Health Diversion dan yang mencegah perilaku kriminal baru. Kita juga harus menerapkan tanggapan yang lebih kuat untuk mengatasi krisis kesehatan mental di jalan-jalan agar komunitas kita tetap aman,” kata pernyataan kejaksaan menambahkan.

Kantor kejaksaan menerangkan selama lebih dari 40 tahun pemerintah telah gagal menginvestasikan sumber daya untuk pengobatan, perumahan yang mendukung, dan layanan lain yang diperlukan bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa dan keluarganya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement