Sistem kewalahan
Pada Kamis (6/5) Goa mencatat 3.800 kasus baru lebih, angka kasus harian tertinggi sejauh ini. Lonjakan kasus infeksi membuat pihak berwenang waspada kemungkinan lonjakan yang sama di negara bagian yang lain.
Sekolah-sekolah, bar, gym, bioskop dan ruang-ruang publik lainnya ditutup dan pertemuan sosial juga dilarang. Pemerintah mendorong masyarakat bekerja dari rumah dan menerapkan kebijakan mengenai kapasitas dan jam operasi restoran dan toko yang ketat. "Sistem kesehatan Goa sudah kewalahan," kata Rane.
"Kami melakukan segalanya, kami memperkuat fasilitas tes kami sehingga kami tidak perlu menunggu seseorang menunjukkan gejala untuk dites," tambahnya.
Goa juga sedang membeli peralatan untuk mengurutkan genom demi menentukan jenis virus apa yang menyebar di masyarakat. Mereka ingin mencari tahu apakah virus varian baru yang menyebar. "Kami juga menemukan angka kasus infeksi jenis ini sangat tinggi dan menciptakan banyak kasus," katanya.
Para pakar mengatakan lonjakan di Goa dan gelombang wabah kedua secara keseluruhan berkaitan dengan melonggarnya peraturan pembatasan sosial selama musim dingin. Gelombang wabah pertama India terjadi pada September lalu.
Lalu jelang akhir tahun lalu jumlah kasus infeksi mulai menurun dan pada awal tahun ini banyak negara bagian yang melonggarkan peraturan pembatasan sosial. Perbatasan antar negara bagian kembali dibuka dan masyarakat kembali ke kehidupan sehari-hari.
Kepatuhan masyarakat terhadap peraturan pembatasan sosial dan kewaspadaan terhadap pandemi berakhir. Gelombang kedua wabah virus korona menghantam India lebih keras karena pihak berwenang dan sistem kesehatan tidak siap menghadapinya. Tapi masalah terjadi lebih parah di destinasi pariwisata terkenal seperti Goa.
"(Dari Desember hingga Januari) tidak ada peraturan pembatasan sosial dan itu sesuatu yang harus kami perhatikan saat itu, Goa salah satu destinasi wilayah paling terkenal dan sering didatangi masyarakat, dan pada saat itu kami menemukan masyarakat tidak mengikuti (pedoman) dan protokol kesehatan," kata Rane.