Sabtu 08 May 2021 18:50 WIB

Di Negara Bagian Goa India, Satu dari Dua Orang Posiif Covid

Angka persentase ini merupakan rata-rata dari jumlah tes yang dilakukan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang anggota keluarga, mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban COVID-19 di tempat kremasi di New Delhi, India,  Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berlanjut. berjuang dengan suplai oksigen.
Foto:

Sistem kewalahan

Pada Kamis (6/5) Goa mencatat 3.800 kasus baru lebih, angka kasus harian tertinggi sejauh ini. Lonjakan kasus infeksi membuat pihak berwenang waspada kemungkinan lonjakan yang sama di negara bagian yang lain.

Sekolah-sekolah, bar, gym, bioskop dan ruang-ruang publik lainnya ditutup dan pertemuan sosial juga dilarang. Pemerintah mendorong masyarakat bekerja dari rumah dan menerapkan kebijakan mengenai kapasitas dan jam operasi restoran dan toko yang ketat. "Sistem kesehatan Goa sudah kewalahan," kata Rane.

"Kami melakukan segalanya, kami memperkuat fasilitas tes kami sehingga kami tidak perlu menunggu seseorang menunjukkan gejala untuk dites," tambahnya.

Goa juga sedang membeli peralatan untuk mengurutkan genom demi menentukan jenis virus apa yang menyebar di masyarakat. Mereka ingin mencari tahu apakah virus varian baru yang menyebar. "Kami juga menemukan angka kasus infeksi jenis ini sangat tinggi dan menciptakan banyak kasus," katanya.

Para pakar mengatakan lonjakan di Goa dan gelombang wabah kedua secara keseluruhan berkaitan dengan melonggarnya peraturan pembatasan sosial selama musim dingin. Gelombang wabah pertama India terjadi pada September lalu.

Lalu jelang akhir tahun lalu jumlah kasus infeksi mulai menurun   dan pada awal tahun ini banyak negara bagian yang melonggarkan peraturan pembatasan sosial. Perbatasan antar negara bagian kembali dibuka dan masyarakat kembali ke kehidupan sehari-hari.

Kepatuhan masyarakat terhadap peraturan pembatasan sosial dan kewaspadaan terhadap pandemi berakhir. Gelombang kedua wabah virus korona menghantam India lebih keras karena pihak berwenang dan sistem kesehatan tidak siap menghadapinya. Tapi masalah terjadi lebih parah di destinasi pariwisata terkenal seperti Goa.

"(Dari Desember hingga Januari) tidak ada peraturan pembatasan sosial dan itu sesuatu yang harus kami perhatikan saat itu, Goa salah satu destinasi wilayah paling terkenal dan sering didatangi masyarakat, dan pada saat itu kami menemukan masyarakat tidak mengikuti (pedoman) dan protokol kesehatan," kata Rane.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement