Organisasi kesehatan dunia menekankan 'dampaknya pada dunia nyata' adalah kemampuan vaksin melindungi masyarakat dari varian ini 'mungkin terbatas'. WHO mengatakan B.1.617 dan varian lain yang juga lebih mudah menular yang menyebabkan lonjakan kasus infeksi dan kematian di India.
India yang memiliki populasi 1,35 miliar jiwa menjadi negara kedua dengan kasus infeksi terbanyak setelah Amerika Serikat (AS). Mereka telah mengkonfirmasi 23 juta kasus infeksi dan saat melaporkan hampir 300 ribu kasus infeksi baru dan 4.000 kasus kematian setiap hari.
Lonjakan kasus infeksi mengguncang kota-kota besar seperti Ibukota New Delhi dan pusat keuangan Mumbai. Hal itu mendorong rumah-rumah sakit diambang keambrukan dan kekurangan oksigen medis dan ranjang.
"WHO menemukan sejumlah potensi faktor penyebab lonjakan dan percepatan penularan Covid-19 di India, seperti meningkatnya proporsi varian SARS-CoV-2 yang berpotensi meningkatkan penularan," kata WHO.
WHO menambahkan 'sejumlah pertemuan politik dan agama besar yang mendorong pertemuan sosial dan berkurangnya kepatuhan terhadap peraturan pembatasan sosial' turut mendorong lonjakan kasus infeksi. "Kontribusi pasti pada setiap faktor-faktor ini dalam meningkatkan penularan di India tidak dipahami dengan baik," ujar mereka menambahkan.