Dia menyatakan sudah terlalu lama dunia melihat resolusi dan surat kecaman PBB. Namun, komunitas internasional tak kunjung bertindak. “Sudah waktunya Israel menghadapi konsekuensi nyata atas tindakannya. Selama tidak ada konsekuensi, boikot, sanksi, divestasi, maka itu lampu hijau bagi Israel untuk melanjutkan kebijakan seperti biasanya,” ucap dia.
Organisasi hak asasi manusia, Africa4Palestine yang memberikan solidaritas dan dukungan kepada Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka bergabung dengan pemerintah Afrika Selatan dalam mengutuk serangan biadab di Palestina. “Pesan kami kepada rakyat Palestina adalah rasa sakit Anda adalah rasa sakit kami dan kami selalu ada untuk Anda,” tulis Direktur Africa4Palestine, Muhammed Desai.
Dia menyebut warga Palestina harus tahu ada protes dan tindakan nasional yang terjadi di Afrika Selatan pada Hari Nakba.
Serangan barbar
Dilansir Anadolu Agency, Ahad (16/5), Afrika Selatan mengutuk keras serangan barbar Israel terhadap Palestina awal pekan ini dalam sebuah pernyataan. “Tindakan Israel sangat melanggar hukum internasional dan mengabaikan Resolusi Dewan Keamanan PBB termasuk Resolusi 446 (1979) dan 2334 (2016) yang secara eksplisit menyerukan diakhirinya pendudukan Israel dan pemenuhan hak rakyat Palestina,” kata pemerintah pada Jumat.
Pemerintah mengecam serangan terhadap Masjid Al-Aqsa dan penggusuran ilegal warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Pernyataan itu menuntut Israel agar segera menghentikan serangan biadab dan berkomitmen pada upaya internasional yang bertujuan pada pembentukan negara Palestina yang layak. Dirayakan setiap tahun pada 15 Mei, Hari Nakba menandai pengusiran paksa pada 1948 terhadap hampir 800 ribu warga Palestina dari rumah mereka ke negara-negara tetangga seperti Yordania, Lebanon, dan Suriah.
https://www.aa.com.tr/en/africa/south-africans-demand-government-take-action-against-israel/2242875