REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Kontestan Miss Universe Myanmar, Thuzar Wint Lwin, mendesak dunia menentang junta militer. Hal ini disampaikan oleh Thuzar Wint Lwin dalam kompetisi Miss Universe yang digelar di Seminole Hard Rock Hotel & Casino di Hollywood, Florida. "Orang-orang kami sekarat dan ditembak oleh militer setiap hari," kata Thuzar Wint Lwin.
"Saya ingin mendorong semua orang untuk berbicara tentang Myanmar. Sebagai Miss Universe Myanmar sejak kudeta, saya telah berbicara sebanyak yang saya bisa," ujar Thuzar Wint Lwin menambahkan.
Juru bicara junta Myanmar tidak memberikan tanggapan atas pernyataan Thuzar Wint Lwin. Thuzar Wint Lwin merupakan salah satu dari puluhan selebritas, aktor, influencer media sosial, dan olahragawan Myanmar yang telah menyuarakan penentangan terhadap kudeta militer.
Menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebanyak 790 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta. Sementara, lebih dari 5.000 orang telah ditangkap dan sekitar 4.000 orang masih ditahan, termasuk beberapa selebritas.
Thuzar Wint Lwin tidak berhasil mencapai babak terakhir dalam kompetisi Miss Universe. Namun, dia memenangkan penghargaan untuk Kostum Nasional Terbaik. Kostum yang dia gunakan terinspirasi dari kostum etnis Chin di Myanmar barat laut.
Dalam beberapa hari terakhir, pertempuran antara tentara Myanmar dan pejuang milisi antijunta berkecamuk di Myanmar barat. Saat Thuzar Wint Lwin berparade dengan kostum nasionalnya, dia mengangkat sebuah papan bertuliskan "Pray for Myanmar".