Jumat 21 May 2021 16:41 WIB

Mesir, di Balik Gencatan Senjata Israel-Palestina

PM Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas menyepakati gencatan senjata.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Gencatan Senjata: Gencatan senjata antara Hamas dan Israel berhasil dicapai untuk menghentikan konflik bersenjata

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga memuji gencatan senjata tersebut.

"Semua pihak harus bekerja untuk membuat gencatan senjata bertahan lama dan mengakhiri siklus kekerasan yang tidak dapat diterima, serta hilangnya nyawa warga sipil," tulis Raab di Twitter. "Inggris terus mendukung upaya untuk mewujudkan perdamaian", tambahnya.

Mengapa Israel dan Hamas bertempur?

Israel dan Hamas telah berperang selama 11 hari terakhir, menyusul ketegangan di Yerusalem. Sejauh ini, setidaknya 230 warga Palestina telah tewas akibat konflik tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, 12 orang Israel tewas dalam pertempuran.

Krisis bermula ketika sejumlah keluarga Palestina diancam akan digusur dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur. Pemukim Yahudi mengklaim properti itu dimiliki oleh orang Yahudi sebelum tahun 1948.

Untuk meredakan ketegangan, Israel menunda sidang tentang penggusuran tersebut.

Situasi semakin meningkat setelah pasukan keamanan Israel membubarkan jamaah di masjid suci al-Aqsa.

ha/gtp (berbagai sumber)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement