Selasa 25 May 2021 13:33 WIB

Organisasi Pemantau HAM Sebut Arab Saudi Masih Represif

Arab Saudi dinilai masih menggelar operasi penindakan keras terhadap oposisi.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Bendera Arab Saudi.
Foto:

Surat kabar Amerika Serikat (AS) the Washington Post melaporkan saudari Al-Sadhan mengatakan pihak berwenang menyiksa saudaranya di tahanan. Al-Sadhan disetrum, dipukuli dan dicaci. Ia juga mengatakan Al-Sadhan dipaksa menandatangani dokumen yang digunakan dalam sidangnya tanpa memiliki kesempatan untuk membacanya.

HRW mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap tuduhan-tuduhan palsu yang digunakan untuk memenjarakan aktivis. Dakwaan yang ditetapkan pada para aktivis tidak sesuai dengan kejahatan yang sebenarnya.

Hal itu seperti 'menandatangani (pernyataan) yang digunakan untuk mengguncang tatanan sosial dan memperlemah persatuan sosial dan nasional', 'berkomunikasi dan bertemu untuk merusak stabilitas dan keamanan nasional', tidak memberi informasi mengenai 'pendukung dan simpatisan Ikhwanul Muslimin' , 'menulis dan mempublikasikan buku yang mencurigakan' dan melanggar undang-undang keamanan siber.

Sumber memberitahu HRW sipir-sipir penjara Arab Saudi memukuli, menyetrum, dan menyiksa tahanan. Mereka mengatakan satu tahanan ditempatkan di ruangan kecil tanpa bisa tidur atau beristirahat selama berhari-hari, menggantungnya terbalik, dan kerap mengurangi jatah makannya di tahun pertamanya di tahanan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement