Jumat 04 Jun 2021 20:24 WIB

Menlu AS: Tragedi Tiananmen Penumpasan Mematikan China

Beijing menilai pernyataan Blinken mengganggu urusan dalam negeri China.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Pengunjung melakukan tur di depan Gerbang Tiananmen pada malam peringatan 4 Juni di Beijing, Kamis, 3 Juni 2021. Para pemimpin Partai Komunis telah memenjarakan atau mendorong para aktivis ke pengasingan dan sebagian besar berhasil memastikan orang-orang muda tahu sedikit tentang 4 Juni 1989 , tindakan keras mematikan terhadap gerakan pro-demokrasi.
Foto:

Tsai pun menyatakan Taiwan tidak akan pernah melupakan para pemuda yang menjadi korban dalam tragedi di Lapangan Tiananmen. “Tahun demi tahun, teman-teman di Hong Kong selalu berduka dengan cahaya lilin,” ucapnya.

Hingga kini China masih melarang adanya diskusi terbuka tentang tragedi Tiananmen di negaranya. Pada awal Juni 1989, jutaan orang menduduki lapangan Tiananmen, Beijing. Mereka menyuarakan kritik atas pemerintahan Partai Komunis China (PKC) yang dinilai otoriter.

Kala itu pemerintah China mendeklarasikan darurat militer. Pasukan keamanan dan armada tank pun dikerahkan ke Tiananmen. Rentetan tembakan dilepaskan agar massa membubarkan diri dari lapangan Tiananmen.

Ada yang menyebut korban meninggal mencapai ratusan orang. Ada pula laporan bahwa korban tewas menembus ribuan jiwa. Pemerintah China sendiri tidak pernah secara resmi merilis data terkait korban meninggal dalam insiden Tiananmen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement