Tsai pun menyatakan Taiwan tidak akan pernah melupakan para pemuda yang menjadi korban dalam tragedi di Lapangan Tiananmen. “Tahun demi tahun, teman-teman di Hong Kong selalu berduka dengan cahaya lilin,” ucapnya.
Hingga kini China masih melarang adanya diskusi terbuka tentang tragedi Tiananmen di negaranya. Pada awal Juni 1989, jutaan orang menduduki lapangan Tiananmen, Beijing. Mereka menyuarakan kritik atas pemerintahan Partai Komunis China (PKC) yang dinilai otoriter.
Kala itu pemerintah China mendeklarasikan darurat militer. Pasukan keamanan dan armada tank pun dikerahkan ke Tiananmen. Rentetan tembakan dilepaskan agar massa membubarkan diri dari lapangan Tiananmen.
Ada yang menyebut korban meninggal mencapai ratusan orang. Ada pula laporan bahwa korban tewas menembus ribuan jiwa. Pemerintah China sendiri tidak pernah secara resmi merilis data terkait korban meninggal dalam insiden Tiananmen.