Ahad 06 Jun 2021 13:30 WIB

Kekerasan di Israel Terancam Meletus Saat Transisi Politik

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemungkinan akan lengser setelah 12 tahun menjabat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Naftali Bennett (calon PM Israel pengganti Benjamin Netanyahu)
Foto:

Pemerintahan dari koalisi yang baru terbentuk itu terdiri atas berbagai partai. Selain Partai Yesh Atid dan Partai Bennett Yamina, Lapin juga mendapat dukungan dari Partai Israel Beiteinu (Israel Rumah Kita) yang dipimpin oleh Avigdor Lieberman, serta Partai Kahol Lavan (Biru dan Putih) yang dipimpin oleh Benny Gantz.  

Kemudian Partai Buruh yang dipimpin oleh Merav Michaeli, partai sosial-demokrat Meretz yang dipimpin oleh Nitzan Horowitz, serta Partai Ra'am (Partai Arab Bersatu) yang dipimpin oleh Mansour Abbas.

Sebelum ada kesepakatan untuk membentuk pemerintahan baru, Bennett telah berjanji bahwa dirinya tidak akan bergabung dengan Lapid atau partai Arab manapun dalam koalisi. Sejak Bennett mengumumkan bergabung dengan Lapid, dinas keamanan telah meningkatkan perlindungan. 

Aksi demonstrasi sayap kanan digelar di dekat rumah anggota partai Bennett. Para demonstran mengajukan seruan agar Bennett tidak bergabung dengan koalisi Lapid. Bennett akan mengisi posisi perdana menteri selama dua tahun. Setelah itu, jabatan itu bakal diemban dengan Lapid.

Argaman meminta para pemimpin politik dan agama untuk menunjukkan tanggung jawab dalam meredam potensi hasutan. Peringatan Argaman mengingatkan dengan insiden pembunuhan perdana menteri Yitzhak Rabin pada 1995. Rabin ditembak oleh seorang ultra-nasionalis Yahudi karena mengejar kesepakatan tanah untuk perdamaian dengan Palestina.

Lapid dan Bennett mengatakan mereka berharap pemerintahan baru dapat menyembuhkan perpecahan politik yang mendalam di antara orang Israel, dan mengakhiri kebencian. Sebuah jajak pendapat oleh televisi Israel N12's Meet the Press pada Sabtu menunjukkan bahwa 46 persen orang Israel mendukung pemerintah Bennett-Lapid, sementara 38 persen memilih untuk menunggu pemilihan umum yang kelima dalam waktu sekitar dua tahun. Sebanyak 15 persen lainnya tidak menyatakan preferensi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement