Senin 07 Jun 2021 12:38 WIB

Hampir Lengser, Netanyahu Tuding Pemilu Israel Curang

Koalisi pemerintahan baru Israel akan menggulingkan kekuasaan 12 tahun Netanyahu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Foto:

Sebelum ada kesepakatan untuk membentuk pemerintahan baru, Bennett telah berjanji bahwa dia tidak akan bergabung dengan Lapid atau partai Arab mana pun dalam koalisi. Sejak Bennett mengumumkan bergabung dengan Lapid, dinas keamanan telah meningkatkan perlindungan. 

Aksi demonstrasi sayap kanan digelar di dekat rumah anggota partai Bennett. Para demonstran mengajukan seruan agar Bennett tidak bergabung dengan koalisi Lapid. Bennett akan mengisi posisi perdana menteri selama dua tahun. Setelah itu, jabatan itu bakal diemban dengan Lapid.

Lapid dan Bennett mengatakan mereka berharap pemerintahan baru dapat menyembuhkan perpecahan politik yang mendalam di antara orang Israel, dan mengakhiri kebencian. Sebuah jajak pendapat oleh televisi Israel N12's Meet the Press pada Sabtu menunjukkan bahwa 46 persen orang Israel mendukung pemerintah Bennett-Lapid, sementara 38 persen memilih untuk menunggu pemilihan umum yang kelima dalam waktu sekitar dua tahun. Sebanyak 15 persen lainnya tidak menyatakan preferensi.

Kepala dinas intelijen Israel Shin Bet, Nadav Argaman, telah mengeluarkan peringatan pada Sabtu (5/6) tentang kemungkinan terjadinya kekerasan dalam periode transisi politik. Argaman meminta para pemimpin politik dan agama untuk menunjukkan tanggung jawab dalam meredam potensi hasutan. Peringatan Argaman mengingatkan dengan insiden pembunuhan perdana menteri Yitzhak Rabin pada 1995. Rabin ditembak oleh seorang ultranasionalis Yahudi karena mengejar kesepakatan untuk perdamaian dengan Palestina.

"Kami baru-baru ini mengidentifikasi peningkatan wacana kekerasan dan hasutan yang semakin ekstrem, terutama di jejaring sosial. Wacana ini dapat ditafsirkan di antara kelompok atau individu tertentu, sebagai salah satu yang mengizinkan aktivitas kekerasan dan ilegal yang bahkan dapat menyebabkan kerusakan fisik," ujar Argaman. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement