Rabu 07 Jul 2021 15:34 WIB

Ketidakpastian Buat Pemuda Afghanistan Berpikir untuk Pindah

Afghanistan kewalahan menghadapi warga yang mengajukan paspor

Red: Nur Aini
Afghanistan sedang berjuang untuk mengatasi ancaman mengerikan dari perang yang mendorong banyak pemuda pindah ke luar negeri.

Perkiraan dari Badan Statistik dan Informasi Nasional negara itu menunjukkan bahwa hingga 63,7 persen orang Afghanistan berusia di bawah 25 tahun, mencerminkan struktur usia 'piramida' yang curam di mana sekelompok besar anak muda perlahan-lahan muncul.

Secara teknis, para ahli percaya bahwa dengan pendidikan dan kesempatan kerja yang layak serta perawatan kesehatan dan pemberdayaan yang baik, populasi muda ini dapat berkontribusi pada bonus demografi: populasi usia kerja yang besar dengan sedikit tanggungan, secara kolektif membawa kemakmuran bagi masyarakat mereka.

Tetapi karena perang yang berkecamuk, kemiskinan yang melumpuhkan dan korupsi, pemuda Afghanistan menghadapi tantangan yang signifikan soal kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan ketidaksetaraan gender.

 'Gagal membangun negara'

Para pengamat percaya bahwa eksodus tenaga kerja terampil karena ketidakpastian ekonomi dan keamanan, serta penarikan komunitas internasional, akan menghancurkan moral pasukan keamanan dan kapasitas pemerintah sipil untuk membangun kembali negara itu setelah adanya kemungkinan penyelesaian.

Magdalena Kirchner, direktur yayasan Jerman Friedrich-Ebert-Stiftung (FES), mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa situasinya juga menunjukkan dalam 20 tahun intervensi asing, otoritas Afghanistan gagal membangun negara.

“Atau bahkan mungkin hanya ekonomi yang dapat memberikan kepastian dan perspektif yang cukup bagi warga Afghanistan ketika dibiarkan dengan perangkatnya sendiri,” sebut dia.

Menurut edisi terbaru dari Long War Journal, Taliban telah menguasai lebih dari 80 distrik dalam dua bulan sejak melancarkan serangannya terhadap pemerintah Afghanistan setelah Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan menarik pasukannya dari negara itu pada September.

Dalam banyak kasus, pasukan keamanan Afghanistan telah menyerahkan pusat-pusat distrik, meninggalkan pangkalan militer, menyerah kepada Taliban dan menyerahkan senjata, kendaraan, dan bahan perang lainnya tanpa perlawanan.

Strategi Taliban untuk mendapatkan pengaruh di distrik pedesaan untuk kemudian menekan pusat-pusat populasi juga membuahkan hasil, kata dia pekan lalu.

Laporan dari The Long War Journal menunjukkan bahwa Taliban menguasai 168 distrik di Afghanistan dan pemerintah Afghanistan menguasai 79 distrik sementara 151 distrik lainnya masih diperebutkan.

Adapun populasi, sekitar 10,9 juta warga Afghanistan tinggal di daerah-daerah di bawah kendali pemerintah sementara 10,3 juta berada di daerah-daerah di bawah Taliban dan 11,6 juta tinggal di daerah yang diperebutkan.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/ketidakpastian-buat-pemuda-afghanistan-berpikir-untuk-pindah/2296452
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement