Jumat 16 Jul 2021 00:26 WIB

Warga Italia Diduga Sebagai Patient Zero Covid-19

Sampel kulit warga Italia diketahui membawa SARS-CoV-2 sebelum kasus Wuhan.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi penyebaran virus corona. Sejauh ini, virus corona tipe baru diduga pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Foto:

Studi ini menunjukkan bahwa informasi yang bisa memberi petunjuk penting telah dihapus, sementara klaim virus itu beredar sebelum pertama kali terdeteksi di pasar makanan laut di Wuhan. Hal tersebut membenarkan klaim Richard Dearlove, mantan kepala intelijen Inggris, yang mengatakan bahwa bukti bahwa pandemi Covid-19 disebabkan oleh kebocoran laboratorium mungkin telah dihancurkan oleh China.

Teori kebocoran laboratorium menunjukkan virus bisa lolos dari Institut Virologi Wuhan (WIV). Kepala Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, teori kebocoran laboratorium Wuhan tidak dapat dikesampingkan. Ia juga mendesak lebih banyak transparansi dari Cina dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.

China bersikeras bahwa Covid-19 berasal dari Amerika. Negeri Tirai Bambu itu juga menuding bahwa ‘supremasi kulit putih’ menggertak para ilmuwan dan menyerukan agar wabah ini diselidiki sebagai senjata biologis.

Sementara itu, Peter Daszak yang merupakan bagian dari tim penyelidi WHO telah dikeluarkan dari organisasi Lancet yang didukung PBB karena telah berulang kali berusaha untuk menolak tuduhan bahwa virus tersebut dapat lolos dari Institut Virologi Wuhan (WIV). Sebuah laporan juga mengungkapkan bahwa beberapa virus paling mematikan di dunia dikirim ke laboratorium di Wuhan, termasuk diantaranya adalah virus Ebola dan Nipah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement