Jumat 16 Jul 2021 10:25 WIB

Microsoft: Malware Perusahaan Israel Retas Komputer Aktivis

Hampir setengah korban peretasan Israel berada di wilayah Palestina

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Peretasan. Ilustrasi. Microsoft mengatakan mereka mengganggu malware perusahaan swasta Israel yang digunakan peretas untuk memata-matai aktivis hak asasi dan politik negara lain.
Foto:

Citizen Lab mengatakan pihaknya menghubungkan infrastruktur spyware Candiru dengan situs-situs 'yang menyamar sebagai organisasi advokasi' seperti Amnesty International dan Black Lives Matter. Peneliti juga mendeteksi 'domain-domain mirip' PBB, Organisasi Kesehatan Dunia dan lembaga internasional lainnya.

"Beberapa tema menunjukkan dengan kuat targetnya tampaknya menyangkut masyarakat sipil dan aktivitas politik," kata Citizen Lab dalam laporan mereka.

Dalam sebuah unggahan di blog, Microsoft mengatakan berupaya untuk mengatasi bahaya yang disebabkan senjata siber 'jatuh ke tangan yang salah dan mengancam hak asasi manusia'. Karena itu Microsoft bergabung dengan Facebook mengajukan tuntutan hukum terhadap NSO Group, pengembang spyware Israel yang dituduh menjual perangkat pengintai 'berbahaya' ke negara asing.

"Dunia di mana perusahaan sektor swasta menjual dan memproduksi senjata siber lebih berbahaya bagi konsumen, bisnis secara keseluruhan dan pemerintah," kata Microsoft.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement