Jumat 16 Jul 2021 12:42 WIB

Jenderal Militer AS Khawatir Trump Melakukan Kudeta

Milley membandingkan tindakan Trump dengan naiknya Adolf Hitler ke tampuk kekuasaan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Presiden AS Donald Trump.
Foto:

Milley mengaku khawatir dengan The Brownshirts versi Amerika, setelah Trump mengerahkan masa pendukungnya melalui gerakan Million MAGA. The Brownshirts yang dimaksud oleh Milley adalah agen paramiliter politik yang menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mendukung kenaikan kekuasaan Hitler. Menurut laporan Washington Post yang mengutip buku tersebut, seorang teman lama menelepon Milley dan memperingatkan bahwa orang-orang yang dekat dengan Trump berusaha untuk menggulingkan pemerintah.

Peristiwa 6 Januari, ketika pendukung Trump menyerbu Capitol masih mengguncang politik Amerika. House of Representative AS telah membentuk komite khusus untuk menyelidiki pemberontakan 6 Januari.  Komite itu akan mengadakan pertemuan publik pertamanya paling cepat minggu depan.

Menjelang akhir masa jabatan, Trump menempatkan orang-orang loyalisnya di FBI, CIA, dan Departemen Pertahanan. Milley menanggapi tanda-tanda peringatan itu dengan serius.

Secara diam-diam, Milley dan para pemimpin Pentagon lainnya membuat rencana untuk mengadang segala upaya Trump menggunakan militer agar tetap berkuasa. “Mereka mungkin mencoba, tetapi mereka tidak akan berhasil,” kata Milley menurut buku itu.

Anggota Kongres dan beberapa pejabat pemerintahan Trump juga memiliki kekhawatiran yang sama. Mereka khawatir Trump akan melakukan kudeta setelah dia kalah dalam pemilihan presiden. Namun Milley menjamin bahwa Trump tidak akan melakukan kudeta.

"Semuanya akan baik-baik saja. Kami akan melakukan transfer kekuasaan secara damai," kata Milley

Milley bertemu dengan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pada Desember di sebuah pertandingan sepak bola perguruan tinggi Angkatan Darat-Angkatan Laut yang dihadiri oleh Trump. Meadow adalah seorang mantan anggota Kongres dari Partai Republik yang bergabung dengan pemerintahan Trump pada Maret 2020.

Meadows jauh lebih politis daripada pendahulunya di Gedung Putih, yaitu John Kelly, yang pernah menjadi mantan perwira militer.  “Apa yang terjadi di sini? Apa yang sedang kalian lakukan?," ujar Milley bertanya pada Meadows.

"Jangan khawatir tentang itu," ujar Meadows berkata kepada Milley.

"Hati-hati," kata Milley memperingatkan Meadows, yang telah menjadi loyalis Trump.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (15/7), Trump mengatakan, dia menepis semua pernyataan Milley dan telah kehilangan rasa hormat terhadap jenderal tersebut. Trump menegaskan, dia tidak pernah mengancam atau berbicara tentang kudeta kepada siapapun.

"Selama pemerintahan saya, Milley tidak menampilkan apa yang dia tunjukkan sekarang," kata pernyataan Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement