REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Data terbaru korban meninggal akibat banjir yang menerjang Eropa Barat hingga Sabtu (17/8) kemarin, lampaui 160 jiwa. Jerman dan Belgia menjadi lokasi paling parah dihantam banjir.
Mengutip ABC, Ahad (18/7) dikatakan, di Jerman, korban meninggal mencapai 141 orang. Jumlah tersebut belum dari banyak lainnya yang hilang karena banjir. Di Belgia, Pusat krisis Nasional Belgia melaporkan, setidaknya 24 kematian dilaporkan hingga Sabtu sore kemarin.
Hingga kini, berbagai daerah di sebagian besar wilayah terdampak banjir, mengalami pemadaman listrik dan layanan telepon. Penyiar Belgia RTBF melaporkan, sekitar 17.500 rumah juga dilaporkan tidak memiliki listrik dan sekitar 30 ribu rumah lainnya tidak memiliki akses air minum, selain dari sekitar 3.500 rumah yang tidak memiliki gas dan kekurangan pasokan. Hal itu, diperkirakan bisa berlangsung selama beberapa pekan.
Menanggapi cuaca buruk dan banjir yang masih melanda sebagian besar daerah tersebut, evakuasi hingga kini masih dilaporkan dengan keterlibatan ratusan personel. DI kota Wassenberg di Jerman, sudah ada sekitar 700 orang yang dievakuasi, akibat jebolnya tanggul di Sungai Run. Sementara, ribuan warga di beberapa kota di Belanda yang dievakuasi pada Kamis dan Jumat, diizinkan pulang pada Sabtu pagi.
Seperti diketahui, negara-negara di Eropa Barat tengah dilanda rekor curah hujan yang menyebabkan sungai meluap dan memicu bencana banjir. Daerah yang terdampak hingga pekan ini, masih berada di Jerman, Belgia, bagian selatan Belanda dan Swiss.
Meski demikian, Sabtu kemarin, air mulai surut dan upaya sedang dilakukan untuk membersihkan puing-puing yang tersisa dan berpotensi menemukan lebih banyak mayat.