REPPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Amerika Serikat akan memberikan peralatan oksigen, alat kesehatan, dan obat-obatan senilai USD30 juta (sekitar Rp 430,6 miliar) kepada Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Tambahan komitmen bantuan tersebut disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA) Jake Sullivan dalam pertemuan tatap muka dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Gedung Putih, Senin.
“Kehadiran saya di Washington DC adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-AS,” kata Retno dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa.
Total bantuan AS kepada Indonesia sejak awal pandemi menjadi USD65 juta atau sekitar Rp933,1 miliar. AS juga telah memberikan sekitar 8 juta dosis vaksin Moderna kepada Indonesia melalui COVAX Facility.
Dalam pertemuan itu, Menlu Retno juga membahas kerja sama jangka panjang antara Indonesia dengan AS di bidang kesehatan.
“Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang berbasis mRNA dan obat terapeutik penyakit menular,” demikian bunyi keterangan Kemenlu RI.
Kedua pejabat sekaligus membahas isu kawasan dan global, di antaranya situasi di Myanmar pascakudeta militer serta proses perdamaian di Afghanistan.
Sullivan menyampaikan dukungan AS terhadap peran ASEAN, termasuk dalam upaya memulihkan demokrasi dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Myanmar dalam menghadapi pandemi.
Adapun berdasarkan laporan kelompok masyarakat sipil, 945 orang tewas setelah lebih dari enam bulan militer Myanmar melakukan kudeta dan 5.474 orang masih ditahan hingga 2 Agustus.
Dalam pertemuan tersebut, Retno dan Sullivan berkomitmen terus mendorong proses perdamaian di Afghanistan yang diterima seluruh pihak dan sesuai keinginan rakyat.
Menlu Retno sekaligus bertemu dengan perusahaan obat-obatan Eli Lilly, perusahaan farmasi yang bergerak dalam pembuatan vaksin berbasis mRNA Arcturus, serta pusat riset pembuatan vaksin protein rekombinan Baylor College of Medicine.
Perusahaan Eli Lilly memberikan obat-obatan Covid-19 sebesar USD51,6 juta atau sekitar Rp 740,7 miliar kepada Indonesia.
Menlu Retno juga membahas kemungkinan kolaborasi pengembangan vaksin berbasis mRNA di Indonesia dalam pertemuan dengan perusahaan pengembang vaksin.