Senin 16 Aug 2021 09:39 WIB

Kemenangan Taliban Ingatkan Kekalahan AS di Saigon, Vietnam

Blinken tolak membandingkan situasi Afghanistan dengan jatuhnya Saigon.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Warga Afghanistan yang mengungsi dari Provinsi Kunduz dan Takhar karena pertempuran antara pasukan Taliban dan Afghanistan berkumpul untuk mengumpulkan makanan, karena mereka tinggal di tempat penampungan sementara di sebuah kamp di Kabul, Afghanistan, 10 Agustus 2021. Taliban pada 09 Agustus, mengambil alih kendali kota Aybak, ibu kota provinsi Samangan utara, setelah pasukan pemerintah meninggalkan kota tanpa memberikan perlawanan.
Foto:

Pentagon mengizinkan tambahan 1.000 tentara untuk membantu evakuasi. Seorang pejabat AS mengatakan, total pasukan yang dikerahkan untuk membantu evakuasi mencapai 6.000 personel. Sementara para prajurit dari Divisi Lintas Udara ke-82, yang telah siaga.

Aljazirah melaporkan, Blinken memperingatkan Taliban bahwa pasukan AS akan bertindak tegas, jika kelompok itu mengganggu proses evakuasi. Aljazirah melaporkan, perbandingan pasukan AS dari Afghanistan dengan peristiwa di Saigon telah mempermalukan pemerintahan Biden. Pekan lalu, Presiden Biden mengatakan bahwa tidak akan ada evakuasi helikopter dari atap kedutaan.

Anggota parlemen Partai Republik menggambarkan situasi di Afghanistan sebagai bencana total. Hal ini semakin menambah tekanan pada pemerintahan presiden dari Partai Demokrat.

 “Keputusan Presiden Biden membuat kita bergegas menuju sekuel yang lebih buruk dari kejatuhan Saigon yang memalukan pada tahun 1975,” kata Pemimpin Minoritas Senat Republik Mitch McConnell.

Sementara itu,  para pengamat mempertanyakan apakah pemerintahan Biden dapat membantu warga Afghanistan yang membantu AS dalam misi militer selama puluhan tahun. Presiden dan CEO Forum Imigrasi Nasional yang berbasis di AS, Ali Noorani, mengatakan, pemerintah AS kurang memiliki perencanaan dalam mengevakuasi stad lokal Afghanistan.

“Yang mengherankan adalah kurangnya perencanaan oleh pemerintah untuk mengembangkan dan melaksanakan rencana untuk melindungi puluhan ribu warga Afghanistan yang bekerja dengan militer kami,” kata Noorani.

Noorani meminta AS untuk segera mengevakuasi sebanyak mungkin pelamar Afghanistan ke program visa khusus AS. Dia juga meminta AS menggalang komunitas internasional untuk mempersiapkan kemungkinan gelombang besar pengungsi Afghanistan.

Biden mengatakan, peningkatan pengerahan pasukan AS juga akan membantu mengevakuasi beberapa warga Afghanistan melalui program visa khusus. Presiden Biden bertemu dengan tim keamanan nasionalnya pada Ahad melalui konferensi video di Camp David, untuk menerima pembaruan tentang evakuasi dan situasi keamanan di Afghanistan.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan pada konferensi pers bahwa keselamatan personel AS dan warga Afghanistan yang mendukung Amerika harus menjadi perhatian utama Washington. “Pekerjaan nomor satu bagi kita adalah membawa kembali semua personel Amerika. Tetapi semua warga Afghanistan pemberani yang membantu militer kita harus diberikan jalan keluar untuk datang ke Amerika,” kata Schumer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement