Jumat 27 Aug 2021 08:35 WIB

Inggris akan Lanjutkan Evakuasi Meski Bandara Kabul Dibom

Setidaknya dua ledakan menghantam gerbang bandara Kabul yang dipadati warga.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Citra satelit menunjukkan Bandara Internasional Kabul dan lokasi ledakan di dekat Gerbang Biara.
Foto:

Dalam kesempatan setelah pertemuan mendesak pemerintahannya, Johnson memberikan penghormatan kepada warga Afghanistan dan anggota militer AS yang tewas. Sedikitnya 13 personel militer AS tewas dalam ledakan di bandara tersebut. "Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada Amerika Serikat dan rakyat Afghanistan," katanya.

Namun, Johnson enggan mengomentari siapa yang dicurigai pemerintah berada di balik serangan itu. AS menuduh ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan sebagai dalang pengeboman di Kabul. ISIS juga telah mengakui pihaknya menargetkan penerjemah dan kolaborator Afghanistan dengan AS.

Johnson mengatakan, pemerintah Inggris akan menekan Taliban untuk membiarkan warga sipil pergi nantinya, meski beberapa warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk mencapai Inggris tidak akan dievakuasi sebelum pengangkutan udara selesai. Seorang juru bicara Taliban awal pekan ini mengatakan, pihaknya ingin negara-negara asing berhenti membawa para ahli Afghanistan keluar dari Afghanistan. 

"Kami juga sepenuhnya berharap bahwa mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan setelah fase satu ini diizinkan melakukannya oleh Taliban," kata Johnson. "Kami akan menggunakan semua pengaruh yang dapat kami bawa, politik atau ekonomi atau diplomatik seperti yang kami katakan di G7 untuk mendorong otoritas baru di Afghanistan untuk melakukan itu," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement