Ada 2.574 kasus awal miokarditis atau perikarditis, jenis peradangan jantung langka lainnya, di antara penerima vaksin Covid-19 yang dilaporkan di AS. Sekitar 50 persen dari angka itu terjadi di kalangan penerima vaksin Pfizer/BioNTech, 20 persen dialami penerima vaksin Moderna dan sisanya pada penerima vaksin Johnson & Johnson.
Sementara itu, Selandia Baru melaporkan kematian pertama terkait vaksin Covid-19 dari Pfizer. Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengumumkan kasus kematian itu setelah dewan pengawas keamanan vaksin Covid-19 melakukan peninjauan pada kematian seorang perempuan.
Dalam pernyataan Senin (30/8), Kementerian Kesehatan Selandia Baru tidak mengungkapkan usia perempuan tersebut. Dewan independen itu mempertimbangkan perempuan itu meninggal karena miokarditis yang diketahui efek samping yang jarang terjadi setelah pemberian vaksin Covid-19 dari Pfizer.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk kelompok dewasa di atas usia 16 tahun. Sebagai catatan, vaksin tersebut tetap berada di bawah izin penggunaan darurat untuk mereka yang berusia 12-15 tahun dan suntikan dosis penguat (booster).
"Pakar sains dan medis kami telah melakukan evaluasi saksama dan menyeluruh terhadap vaksin ini," kata Dr Peter Marks selaku direktur Center for Biologics Evaluation and Research di FDA, dikutip dari Fox News, Selasa (24/8).