Kamis 09 Sep 2021 00:57 WIB

Bulgaria Berlakukan Pembatasan Anti-Covid Baru

Bulgaria sedang memerangi lonjakan infeksi yang cepat karena varian delta.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona.
Foto:

 

 

Mariya Sharkova, seorang spesialis hukum kesehatan masyarakat, percaya bahwa serapan vaksin Bulgaria yang sangat rendah adalah hasil dari rendahnya kepercayaan penduduk terhadap lembaga resmi. Di sisi lain, banyak informasi yang salah tentang vaksinasi, ketidakstabilan politik, dan kampanye vaksinasi nasional yang lemah.

 

"Di Bulgaria, kami tidak memiliki literasi kesehatan yang baik. Banyak orang memilih untuk percaya teori konspirasi dan berita palsu," kata Sharkova.

 

Hanya vaksin yang wajib di Bulgaria, seperti campak, gondok, dan rubella, yang memiliki serapan tinggi. Sharkova mengatakan beberapa kesalahan terletak pada program vaksinasi pemerintah. Pemerintah dinilai tidak membangun strategi apa pun tentang cara melawan keraguan terhadap vaksin.

 

"Kami tidak memiliki kampanye informasi nyata untuk vaksin. Kementerian kesehatan bergantung terutama pada pengumuman di situs web kementerian, dan saya tidak berpikir ada orang yang benar-benar melanjutkan dan membacanya," kata dia.

 

Saluran televisi nasional Bulgaria juga telah dikritik karena mengizinkan dokter yang skeptis terhadap vaksin untuk diwawancarai secara langsung.

 

"Kebijakan terbaik untuk negara dan populasi yang ragu-ragu seperti kita adalah vaksin wajib," kata Sharkova. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement