Kamis 09 Sep 2021 13:17 WIB

Warga AS Lebih Khawatir Ekstremis Domestik

Ekstremis domestik sayap kanan membunuh lebih banyak orang di AS

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera Amerika Serikat
Foto:

AS memulai perangnya di Afghanistan pada Oktober 2001 dan pada Agustus 2021 AS menyelesaikan penarikan penuhnya dari negara itu. Kondisi itu meninggalkan Afghanistan di tangan Taliban, kelompok yang diperangi selama dua dekade terakhir.

Sedangkan di Irak, AS menginvasi negara itu pada  2003 untuk menggulingkan pemimpin negara itu, Saddam Hussein, dengan mengklaim bahwa Baghdad memiliki senjata pemusnah massal dan klaim yang ternyata salah. Pada bulan Juli, pemerintahan Biden mengumumkan diakhirinya operasi tempur di negara itu.

Sebuah laporan penting yang dirilis minggu lalu oleh Cost of War Project menemukan, hampir satu juta orang, termasuk setidaknya 387.072 warga sipil, tewas dalam perang yang dipimpin AS di Afghanistan, Irak, dan wilayah lain. Wilayah tersebut merupakan tempat Washington terlibat dalam konflik yang disebut perang selamanya.

Laporan sebelumnya oleh Cost of War Project menemukan setidaknya 37 juta orang telah mengungsi akibat perang melawan teror yang dipimpin AS dengan ratusan ribu orang yang tewas dalam kekerasan langsung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement