Sabtu 11 Sep 2021 06:48 WIB

Penerbangan Pengungsi Afghanistan ke AS Terhenti oleh Campak

AS temukan kasus campak pada empat pengungsi Afghanistan.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi campak pada anak-anak Afghanistan di Desa Charikar, sekitar 80 km utara Kabul, 29 January 2002. Penemuan empat kasus campak pada pengungsi Afghanistan membuat AS menghentikan evakuasi dari Kabul mulai Jumat (10/9).
Foto:

Pemrosesan di banyak lokasi transit sebagian besar tampaknya berlangsung dengan cara yang damai dan teratur. Belum jelas juga apakah penghentian itu akan memengaruhi penerbangan evakuasi dari Kabul. 

 

Jumat kemarin adalah hari kedua Taliban mengizinkan penerbangan evakuasi meninggalkan Afghanistan, setelah pengangkutan udara yang dipimpin militer AS berakhir dengan penarikan AS dari Afghanistan pada 30 Agustus. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Emily Horne mengatakan bahwa 32 orang Amerika dan pemegang kartu hijau AS telah meninggalkan Afghanistan pada Jumat, yakni 19 orang dengan penerbangan Qatar Airways dan 13 lainnya melalui darat.

 

Pemerintah AS yakin sekitar 100 warga Amerika tetap berada di Afghanistan, kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Jalina Porter. Itu adalah jumlah yang sama yang diberikan AS sebelum penerbangan evakuasi minggu ini membawa keluar orang Amerika. 

 

Kampanye vaksinasi dilakukan untuk mencegah wabah campak besar di Amerika Serikat, tetapi campak dapat menjadi penyakit mematikan bagi orang dewasa dan anak-anak di negara-negara di mana kekerasan atau hambatan lain menghalangi imunisasi. Ratusan anak Afghanistan telah meninggal karena campak dalam beberapa tahun terakhir.

 

Psaki mengatakan, Amerika Serikat menuntut pengungsi Afghanistan divaksinasi campak untuk masuk ke negaranya. Warga Afghanistan akan menerima imunisasi lain di pangkalan militer AS sebelum menuju ke rumah baru di seluruh negeri.

 

"Pejabat sedang menjajaki memvaksinasi orang saat masih di luar negeri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement