REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Moskow, Rusia, pada Senin (13/9). Perkembangan situasi dan krisis di Suriah menjadi topik utama pembahasan mereka.
Dalam pertemuan itu, Putin menyampaikan selamat kepada Assad karena telah memenangkan kembali pemilu presiden Suriah. “Teroris telah mengalami kerusakan sangat serius, dan Pemerintah Suriah, yang dipimpin Anda (Assad), menguasai 90 persen wilayah,” kata Putin kepada Assad, menurut pernyataan yang dirilis Kremlin.
Pada kesempatan itu, Putin turut menyoroti pengerahan pasukan asing di Suriah yang tak mendapat mandat dari PBB. Menurutnya, hal itu menjadi penghalang bagi konsolidasi negara tersebut.
Assad pun menyampaikan terima kasih kepada Putin. Selain mendukung pemerintahannya memerangi kelompok teroris dan oposisi bersenjata, Moskow turut berperan dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Suriah.
Assad memuji keberhasilan kerja sama pasukan Rusia dan Suriah dalam merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai teroris atau kelompok oposisi bersenjata. Pada kesempatan itu, Assad turut mengkritik langkah beberapa negara menerapkan sanksi terhadap Suriah. Menurutnya, hal itu ilegal dan tak manusiawi.
Rusia merupakan sekutu utama pemerintahan Bashar al-Assad dalam konflik Suriah. Moskow mulai melakukan intervensi militer dan membantu pasukan Suriah pada 2015.
Baca juga : Mati Ketawa Ala Rusia Gaya Putin Soal Taliban