Laporan media pemerintah menyoroti fakta Meng mengaku tidak bersalah, tetapi mengabaikan pengakuannya bahwa dia menyesatkan raksasa perbankan HSBC tentang hubungan Huawei dengan anak perusahaan Iran. Jaksa AS menuduh itu bisa menempatkan bank pada risiko pelanggaran sanksi.
"Ini adalah presentasi yang sangat bias dari keseluruhan cerita, tapi itu tidak mengejutkan. [Itu] menyembunyikan bagian dari kebenaran, bagian yang tidak melayani kepentingan Cina dan citra pemerintahnya," ujar pakar politik Cina di Hong Kong Baptist University Jean-Pierre Cabestan.
Advertisement