Ahad 03 Oct 2021 19:15 WIB

Krisis BBM Buat Inggris Perpanjang Program Visa Supir Truk

Brexit menyebabkan puluhan ribu pengemudi truk asing meninggalkan Inggris

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Sebuah stasiun pengisian bahan bakar di London, 27 September 2021. Inggris mengalami kekurangan pasokan BBM. Brexit menyebabkan puluhan ribu pengemudi truk asing meninggalkan Inggris.
Foto: EPA/Neil Hall
Sebuah stasiun pengisian bahan bakar di London, 27 September 2021. Inggris mengalami kekurangan pasokan BBM. Brexit menyebabkan puluhan ribu pengemudi truk asing meninggalkan Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris telah memperpanjang program visa darurat untuk pengemudi truk karena kekurangan pasokan bahan bakar hingga Sabtu (2/10) masih belum mereda. Dalam sebuah pengumuman pada Jumat (1/10) malam, pemerintah mengatakan visa sementara untuk sekitar 5.000 pengemudi truk asing akan berlaku hingga 2022.

Pemerintah mengatakan sekitar 300 pengemudi bahan bakar dari luar negeri dapat masuk Inggris sampai Maret tahun depan. Sementara sekitar 4.700 visa lainnya diberikan untuk pengemudi truk makanan yang akan berlaku dari akhir Oktober hingga akhir Februari.

Baca Juga

Selain itu, sekitar 200 personel militer termasuk 100 pengemudi akan dikerahkan untuk membantu meringankan kekurangan pasokan bahan bakar mulai Senin (4/10). Kekurangan bahan bakar menyebabkan  antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar. Pemerintah mengatakan situasi saat ini sudah membaik.

“Stok bahan bakar di Inggris Raya cenderung naik, pengiriman bahan bakar berada di atas level normal, dan permintaan bahan bakar stabil. Penting untuk ditekankan bahwa tidak ada kekurangan bahan bakar nasional di Inggris dan orang-orang harus terus membeli bahan bakar seperti biasa," kata Menteri Bisnis, Energi, dan Strategi Industri, Kwasi Kwarteng.

Asosiasi Pengecer Bensin, yang mewakili stasiun pengisian bahan bakar independen, memperingatkan pasokan bahan bakar tetap menjadi masalah dan bisa semakin buruk di beberapa tempat. Ketua Asosiasi Pengecer Bensin Brian Madderson mengatakan kelangkaan bahan bakar masih terjadi di London dan tenggara Inggris.

"Di London dan tenggara, dan mungkin bagian dari Inggris timur, jika ada, itu menjadi lebih buruk," kata Madderson kepada radio BBC.

Madderson menyambut upaya pemerintah untuk mengerahkan militer. Akan tetapi, dia memperingatkan pengerahan militer tidak akan berdampak signifikan terhadap kelangkaan bahan bakar.

"Ini tidak akan menjadi obat mujarab utama. Ini sangat membantu, tetapi dalam hal volume, mereka tidak akan mampu membawa sebanyak itu," kata Madderson.

Partai-partai oposisi mendesak Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertemu kembali dengan parlemen pekan depan. Oposisi meminta pemerintahan Johnson mengatasi situasi kekurangan tenaga kerja yang lebih luas dan gangguan pada rantai pasokan.  

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan telah melaporkan kekurangan pasokan termasuk rantai makanan cepat saji KFC, McDonald's, dan Nando's. Sementara rak-rak supermarket juga tampak kosong.

Dalam upaya untuk mencegah kekurangan daging kalkun pada saat Natal, pemerintah mengumumkan 5.500 pekerja unggas asing akan diizinkan masuk ke Inggris mulai akhir Oktober hingga akhir tahun. Sementara pemerintah Johnson tidak ingin membesarkan pembicaraan bahwa kekurangan pengemudi adalah akibat dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.

Brexit menyebabkan puluhan ribu pengemudi truk asing meninggalkan Inggris dan kembali ke rumah mereka di Uni Eropa. Pandemi virus corona juga telah membuat situasi semakin buruk karena ribuan pengemudi Uni Eropa untuk kembali ke negara asal mereka.  

Selain itu, akibat pandemi jumlah pengemudi truk Inggris yang memilih untuk pensiun meningkat. Gaji yang relatif rendah, perubahan pajak pendapatan pengemudi truk, dan kurangnya fasilitas telah mengurangi daya tarik pekerjaan sebagai pengemudi truk terutama untuk kaum muda.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement