REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman dan Denmark telah memulangkan warga mereka yang terdiri dari 11 wanita dan 37 anak-anak dari kamp ISIS di timur laut Suriah. Jerman memulangkan 23 anak dan delapan ibu mereka dengan penerbangan charter yang mendarat sebelum tengah malam pada Rabu (6/10) di bandara Frankfurt.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan 23 anak dan delapan ibu mereka tinggal di kamp penjara Roj di timur laut Suriah, yang berada di bawah kendali Kurdi. “Anak-anak ini tidak memiliki beban tanggung jawab atas situasi mereka. Para ibu harus bertanggung jawab atas tindakan mereka,” kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas dalam sebuah pernyataan dilansir Aljazirah, Kamis (7/10).
Maas mengatakan dia cukup senang karena telah membawa kembali orang-orang Jerman, terutama anak-anak, yang diidentifikasi sebagai orang yang sangat membutuhkan perlindungan. Mass menjelaskan anak-anak yang dipulangkan sebagian besar karena sakit atau memiliki wali di Jerman.
“Mereka kebanyakan adalah anak-anak yang sakit atau mereka yang memiliki wali di Jerman, serta saudara laki-laki dan perempuan mereka dan ibu mereka,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Denmark memulangkan 14 anak dan tiga wanita sebagai bagian dari operasi yang sama. Pemulangan ini dilakukan dengan dukungan militer Amerika Serikat.
Sejumlah negara telah berselisih tentang cara memperlakukan tawanan yang terkait dengan ISIS sejak jatuhnya kelompok tersebut pada Maret 2019. Sebagian besar negara Eropa melakukan repatriasi berdasarkan kasus per kasus.
Pada Desember 2020, Jerman bersama Finlandia memulangkan warga mereka dari kamp ISIS di Suriah. Ketika itu, Jerman memulangkan lima wanita dan 18 anak-anak.