Jumat 08 Oct 2021 21:08 WIB

Israel Gunakan Jasad Warga Palestina Sebagai Alat Negosiasi

Kelompok HAM menilai kebijakan Israel sebagai bentuk hukuman kolektif.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pelayat Palestina membawa jenazah petugas keamanan Tayseer Ayasi saat pemakamannya di desa Sanour dekat Kota Jenin, Tepi Barat, 10 Juni 2021. Tiga warga Palestina tewas setelah pasukan Israel melakukan penggerebekan di Jenin.
Foto:

Belum lama ini, pengadilan menolak banding Erekat. Sementara Erekat mengatakan sistemnya banyak dicurangi. Mohammed Aliyan, juru bicara enam keluarga Palestina yang mengajukan petisi Mahkamah Agung untuk pengembalian jenazah kerabat mereka pada 2016, mengatakan, para hakim awalnya memihak keluarga sebelum banding dari militer.

“Mereka selalu mengikuti tuntutan militer. Mereka takut mengambil keputusan apa pun terhadap mereka," kata Aliyan kepada The Associated Press.  

Pakar hukum militer di Institut Demokrasi Israel, Liron Libman, mengatakan  ada situasi saat informasi tertentu tidak dapat dipublikasikan karena takut mengungkap sumber yang dilindungi atau operasi khusus.

Menurut Libman, apabila petisi keluarga berhasil menemukan jenazah kerabat mereka, maka proses penggalian dapat menimbulkan tantangan lebih lanjut. Terutama dalam kasus ketika jenazah tersebut dikubur beberapa dekade yang lalu. “Masing-masing pihak memiliki hak untuk meminta penundaan sidang, dan pengadilan akan menerima permintaan tersebut jika menurut mereka itu karena alasan yang dapat dibenarkan,” kata Libman.

Direktur Pusat Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Yerusalem, Rami Saleh, mengatakan, pihaknya telah menangani sejumlah kasus di mana otoritas Israel tidak dapat menemukan jenazah terkait. Selain itu, anggota keluarga Palestina perlu melakukan tes DNA untuk mengkonfirmasi kecocokan dengan jasad kerabat mereka.

Israel memiliki sejarah panjang dalam pertukaran tahanan.  Pada 2011, mereka menukar lebih dari 1.000 tahanan Palestina dengan seorang tentara Israel yang telah ditangkap oleh pejuang kemerdekaan Palestina yang ditahan di Gaza.

Pada 2008, Israel memperdagangkan lima tahanan Lebanon, termasuk seorang militan terkenal dan hampir 200 jenazah warga Lebanon dan Palestina yang tewas dalam pertempuran. Israel menukarnya dengan jasad dua tentara Israel yang ditangkap oleh kelompok militan Lebanon, Hizbullah, dua tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement