Selasa 19 Oct 2021 07:02 WIB

Taliban Pakistan Semakin Tunjukan Kekuatan

Taliban Pakistan dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban dan terpisah dari Taliban Afghan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Pejuang Taliban di kawasan tribal Pakistan.
Foto:

Direktur eksekutif Institut Studi Perdamaian Pakistan yang berbasis di Islamabad, Amir Rana, mengatakan peristiwa di Afghanistan juga telah membangkitkan semangat sejumlah partai agama radikal di Pakistan. Partai-partai ini secara terbuka mencerca minoritas Muslim Syiah sebagai bi'dah dan kadang-kadang membawa ribuan orang ke jalan untuk membela interpretasi garis keras mereka tentang Islam.

Sebuah jajak pendapat Gallup Pakistan yang dirilis minggu lalu menemukan 55 persen orang Pakistan akan mendukung pemerintah Islam seperti yang diadvokasi oleh Taliban Afghanistan. Gallup mensurvei 2.170 warga Pakistan segera setelah pengambilalihan Taliban di Kabul.

Hubungan Pakistan dengan banyak Taliban Afghanistan kembali ke tahun 1980-an ketika negara itu adalah arena pementasan untuk pertarungan yang didukung Amerika Serikat (AS) melawan pasukan Soviet di Afghanistan. Secara khusus, kelompok Haqqani, faksi Taliban paling kuat di Afghanistan, memiliki hubungan panjang dengan badan intelijen Pakistan, ISI.

Pakar senior Institut Perdamaian di AS Asfandyar Mir menyatakan Pakistan telah meminta bantuan kepada Menteri Dalam Begeri di pemerintahan baru Taliban Afghanistan Sirajuddin Haqqani untuk membantu memulai pembicaraan dengan TTP. Beberapa tokoh TTP di Waziristan Utara siap berunding.

Tapi faksi-faksi yang paling keras yang dipimpin oleh Noor Wali Mehsud, tidak tertarik pada pembicaraan. Mir menyatakan, Taliban Mehsud ingin menguasai Waziristan Selatan.

Dalam upaya untuk melakukan negosiasi dengan Islamabad, TTP menuntut mendapatkan kekuasan atas bagian-bagian wilayah suku dan memerintah dengan hukum Syariah Islam sesuai interpretasinya di wilayah tersebut. Menurut tokoh Pakistan yang mengetahui desakan itu, TTP pun meminta hak untuk menyimpan senjata.

Perwakilan lembaga Think tank dari AS Foundation for Defense of Democracies Bill Roggio mengatakan Pakistan membuka pembicaraan dengan Taliban untuk menghentikan serangan yang meningkat terhadap militernya. Namun Roggio memperingatkan bahwa pemerintah membuka kotak Pandora.

"TTP tidak akan puas dengan menguasai sebagian kecil Pakistan, pasti menginginkan lebih dari apa yang diberikan,. Seperti Taliban Afghanistan ingin memerintah Afghanistan, TTP ingin memerintah Pakistan," ujar Roggio.

Baca juga : AS tak Ikut Pertemuan di Rusia yang Bahas Afghanistan

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement