Selasa 02 Nov 2021 14:00 WIB

Derita Dokter dan Petugas Medis di Afghanistan

Para dokter menuntut pembayaran gaji yang terlambat di tengah kelangkaan obat-obatan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
 Dokter Afghanistan berdiri di dalam Istana Darul Aman yang digunakan sebagai fasilitas kesehatan sementara untuk pasien COVID-19 di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 18 April 2020.
Foto: AP / Rahmat Gul
Dokter Afghanistan berdiri di dalam Istana Darul Aman yang digunakan sebagai fasilitas kesehatan sementara untuk pasien COVID-19 di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 18 April 2020.

IHRAM.CO.ID,  KABUL -- Adalah impian Mohammed Javid Ahmadi untuk menjadi seorang dokter. Hanya saja kemiskinan telah membuatnya tidak bisa masuk ke sekolah kedokteran. Tawaran atasannya pun dijawab dengan keinginan terlibat di bidang kesehatan. Segera setelah itu, rumah sakit distrik Mirbacha Kot di luar Kabul menjadi tanggung jawabnya.

"Jika seseorang yang lebih berpengalaman dapat mengambil posisi ini akan lebih baik, tetapi sayangnya jika seseorang (seperti itu) mendapatkan posisi ini, setelah beberapa waktu Anda akan melihat bahwa dia mungkin seorang pencuri atau koruptor," kata pria berusia 22 tahun itu menyoroti masalah pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga

Mengelola rumah sakit adalah pekerjaan yang Ahmadi lakukan dengan sangat serius. Namun, dia dan petugas kesehatan lainnya di rumah sakit dengan 20 tempat tidur itu jarang bertemu.

Para dokter menuntut pembayaran gaji yang terlambat di tengah kelangkaan obat-obatan, bahan bakar, dan makanan. Prioritas pertama Ahmadi adalah membangun masjid di dalam lingkungan rumah sakit, memisahkan staf berdasarkan jenis kelamin, dan mendorong mereka untuk shalat.

Ahmadi mengatakan pemenuhan kebutuhan dokter dan pasien adalah tanggung jawab organisasi non-pemerintah untuk melanjutkan program bantuan untuk membiayai kekurangan ini. Uang untuk masjid akan berasal dari sumbangan lokal.

Drama di Mirbacha Kot dimainkan di seluruh sektor kesehatan Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban. Dengan kekuasaan berpindah tangan dalam semalam, petugas kesehatan harus menghadapi penyesuaian yang sulit. Sejumlah masalah yang mendahului kebangkitan Taliban diperparah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement