Jumat 05 Nov 2021 13:25 WIB

Pengayaan Uranium Iran Meroket Jelang Dialog Nuklir

Iran punya stok uranium yang diperkaya hampir dua kali lipat kurang dari sebulan

Rep: Rizky Jaramaya/Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Dalam foto file ini dirilis 16 Januari 2021, oleh Pengawal Revolusi Iran, sebuah rudal diluncurkan dalam sebuah latihan di Iran. Upaya awal pemerintahan Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 mendapat tanggapan awal yang dingin dari Teheran. Meskipun hanya sedikit yang mengharapkan terobosan di bulan pertama pemerintahan baru, garis keras Iran menunjukkan jalan yang sulit di depan.
Foto:

Sebelumnya, Uni Eropa (UE) mengumumkan pembicaraan nuklir antara negara-negara berkekuatan nuklir dan Iran akan dilanjutkan di Wina pada 29 November mendatang secara fisik. Pertemuan itu akan dipimpin oleh Enrique Mora atas nama kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

"Komisi Gabungan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) akan bersidang dalam format fisik pada 29 November di Wina," kata Layanan Tindakan Eksternal Eropa UE dalam sebuah pernyataan seperti dikutip laman Arab News, Kamis (4/11).

Amerika Serikat (AS) menyatakan kesepakatan nuklir 2015 mungkin terjadi jika Iran serius. AS bersedia bergabung kembali dengan kesepakatan jika Iran membatalkan kemajuan nuklir yang telah dibuatnya sebagai pembalasan atas sanksi AS.

Di Teheran, Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri, negosiator utama Iran, mengonfirmasi dimulainya kembali pembicaraan pada 29 November di Wina. Dia mengatakan tanggal telah ditetapkan dalam panggilan telepon dengan Mora.

Pernyataan UE menyebut pihak-pihak yang tersisa dalam kesepakatan yakni Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Iran akan diwakili. "Para peserta akan melanjutkan diskusi tentang prospek kemungkinan kembalinya Amerika Serikat ke JCPOA dan bagaimana memastikan implementasi penuh dan efektif dari perjanjian oleh semua pihak," katanya.

"Kami setuju untuk memulai negosiasi yang bertujuan untuk menghapus sanksi yang melanggar hukum dan tidak manusiawi pada 29 November di Wina," cicit Bagheri di Twitter resminya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement