Ahad 07 Nov 2021 16:31 WIB

Taliban Klaim 55 Pejuang ISIS di Afghanistan Menyerah

Taliban mengklaim bahwa lebih dari 50 militan ISIS menyerah.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Seorang Taliban berjaga di luar rumah sakit militer, sehari setelah ledakan bom dan serangan militan ISIS, di Kabul, Afghanistan, Rabu (3/11/2021).
Foto:

Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhunzada, telah memperingatkan bahwa mungkin ada entitas tidak dikenal atau penyusup untuk mengacaukan kepemimpinan Taliban di Afghanistan. Peringatan tersebut disampaikan secara luas di media sosial Taliban pada Kamis (4/11).

Kepemimpinan Taliban telah berulang kali memperingatkan bahwa, ada penipu dan penjahat bergabung dengan kelompoknya sebagai upaya untuk merusak citra mereka. Pada bulan September, penjabat Menteri Pertahanan Mullah Mohammad Yaqoob menyuarakan keprihatinan tersebut dalam sebuah pesan audio.

“Ada beberapa orang jahat dan korup yang ingin bergabung dengan kami untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri atau untuk mencemarkan nama baik kami dan membuat kami terlihat buruk,” kata Yaqoob, dilansir Aljazirah.

Yaqoob yang merupakan putra pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar, mengatakan, Taliban akan menangani setiap penyusup. Taliban mengumumkan amnesti nasional dan berjanji untuk mengizinkan perusahaan media swasta tetap beroperasi secara bebas dan independen. Namun, ada beberapa laporan tentang beberapa pejuang Taliban yang diduga melakukan pelecehan terhadap jurnalis, bahkan menyita properti secara paksa di beberapa provinsi.

Menyusul laporan tersebut, pada akhir September kantor Akhunzada mengeluarkan dekrit yang melarang anggota Taliban memasuki rumah dan kantor di Kabul atau sekitarnya dengan dalih memeriksa kendaraan atau peralatan. Menurut pernyataan kantor Akhunzada, pemimpin Taliban tidak mengizinkan para anggotanya untuk mengambil kendaraan atau peralatan atas nama pemerintah Afghanistan. Namun, ada laporan lanjutan tentang pejuang Taliban yang memaksa ratusan keluarga keluar dari rumah mereka di provinsi tengah Daikondi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement