Selasa 09 Nov 2021 00:10 WIB

Arab Saudi Sebut Tindakan Teror ke PM Irak Pengecut

Kerajaan Arab Saudi menegaskan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Irak

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi. Kerajaan Arab Saudi menegaskan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Irak.
Foto: EPA
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi. Kerajaan Arab Saudi menegaskan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Luar Negeri Arab Saudi  mengutuk tindakan teroris pengecut yang menargetkan Perdana Menteri (PM) Irak Mustafa al-Kadhimi. Kerajaan menegaskan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Irak.

"Kementerian Luar Negeri telah menyatakan kecaman keras Arab Saudi atas tindakan teroris pengecut yang menargetkan Perdana Menteri Irak," kata sebuah pernyataan dilansir dari Al Arabiya, Ahad (7/11).

Baca Juga

"Kerajaan bersatu dengan Irak, pemerintahnya, dan rakyatnya dalam menghadapi semua teroris yang mencoba dengan sia-sia untuk mencegah Irak memulihkan [perannya], mengkonsolidasikan keamanan dan stabilitasnya, dan meningkatkan kemakmuran dan perkembangannya,” tambah pernyataan itu.

Perdana Menteri Irak menjadi sasaran dalam upaya pembunuhan yang gagal setelah sebuah pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak menghantam kediamannya di Baghdad, kata militer Irak Ahad pagi. Kadhimi mengatakan dia tidak terluka dan meminta semua pihak tenang dan menahan diri setelah serangan pesawat tak berawak di kediamannya ketika ketegangan politik meningkat di negara itu.

Kadhimi menyerukan tenang dalam sebuah unggahan di Twitter. "Saya baik-baik saja, puji Tuhan, dan saya menyerukan agar semua orang tenang dan menahan diri demi kebaikan Irak," katanya.

Serangan di Zona Hijau Baghdad adalah yang pertama menargetkan kediaman Kadhimi, yang telah berkuasa sejak Mei 2020. Kejadian ini terjadi ketika partai-partai politik Irak berselisih tentang siapa yang akan menjalankan pemerintahan berikutnya setelah pemilihan bulan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement