Kamis 09 Dec 2021 14:39 WIB

Penghormatan Terakhir Negara Besar Dunia untuk Jenderal Rawat

Jenderal Rawat ikut tewas saat helikopter yang ditumpanginya terjatuh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Kediaman Jenderal Bipin Rawat.
Foto:

Duta Besar Uni Eropa untuk India, Ugo Astuto, beserta diplomat lain yang berbasis di India juga mengungkapkan kesedihan mereka atas kecelakaan itu. Mereka mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Rawat dan personel militer lainnya yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Surat kabar The Hindu melaporkan, perwira tinggi militer dari Pakistan juga menyatakan belasungkawa. Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa, pernah bertugas bersama Rawat dalam misi penjaga perdamaian PBB di Kongo pada 2008.

Penghormatan juga datang dari pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi. Dia menyebut kecelakaan itu sebagai "tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penghormatan bagi Rawat juga mengalir dari beberapa bintang film dan olahragawan.

Angkatan Udara India telah memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan yang terjadi dalam cuaca berkabut di perbukitan dekat kota Coonoor.  Pada Rabu malam, komite keamanan menggelar sidang darurat yang dipimpin oleh Modi.

Gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan gumpalan asap tebal mengepul dari sisa-sisa helikopter yang hancur. Penduduk setempat berusaha memadamkan api.

Rawat diangkat sebagai kepala staf pertahanan India pada 2019. Posisi ini menyatukan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Rawat sebelumnya menjabat sebagai panglima satu juta tentara India, yang cukup kuat. Di sisi lain, Rawat terkadang memicu kontroversi dengan komentar pedasnya tentang perkembangan politik. Namun sejauh ini, dia memiliki reputasi sebagai komandan yang menginspirasi.

Helikopter militer Mi-17V5 buatan Rusia jatuh saat baru saja lepas landas dari pangkalan militer di Sulur, dan menuju kota Wellington dengan jarak kurang dari 100 km (62 mil). Rawat akan mengunjungi Sekolah Staf Layanan Pertahanan (DSSC).

Selain Rawat dan istrinya, ada tujuh penumpang militer lainnya, lima anggota awak, serta pilot. Satu-satunya yang selamat dari kecelakaan itu adalah seorang kapten yang bekerja di DSSC.  Kini, dia sedang dirawat karena mengalami luka di rumah sakit. Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa dia mendengar suara keras sebelum melihat helikopter jatuh dari langit.

"Bahkan tiang listrik berguncang. Pohon tumbang. Asap mengepul di mana-mana. Ada api yang mengamuk di atas pepohonan. Saya hanya melihat satu orang dengan mata kepala sendiri, dia terbakar, dan dia jatuh," kata seorang saksi mata, Krishnaswamy.

Upaya penyelamatan terhambat karena lokasi berbukit dan ditumbuhi vegetasi.

Rawat adalah seorang perwira yang sering memimpin unit di daerah-daerah konflik di negara itu.  Dalam beberapa bulan terakhir, sang jenderal berfokus pada modernisasi militer.

Mi-17V5 adalah salah satu helikopter angkut militer paling canggih. Mantan panglima militer, J J Singh,mengatakan, Mi-17V5 adalah helikopter yang aman. Singh menambahkan bahwa, dia telah bepergian dengan menggunakan helikopter tesebut dalam situasi sulit.

Pada 2017, tujuh personel militer tewas dalam kecelakaan Mi-17V5 di negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut.  Helikopter itu sedang dalam pelatihan sortie. Setahun sebelumnya, helikopter lain jatuh setelah lepas landas selama latihan militer di negara bagian utara Uttarakhand, dan tidak ada korban jiwa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement