REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kejaksaan Jerman telah membuka penyelidikan terhadap dua pemimpin Partai Greens, Robert Habeck dan Annalena Baerbock. Menurut keterangan partai, keduanya diduga menerima pembayaran khusus virus corona, Rabu (19/1/2022).
Spiegel Online melaporkan dimulainya penyelidikan atas kemungkinan pelanggaran kepercayaan yang merugikan partai Greens atas pembayaran ilegal 1.500 euro kepada anggota dewannya pada 2020. Menurut juru bicara kejaksaan Berlin, tuduhan itu menyangkut persetujuan "bonus virus corona" yang diberikan oleh anggota dewan kepada diri sendiri pada 2020.
Juru bicara Partai Greens mengatakan enam anggota dewan, termasuk Habeck yang menjabat Menteri Ekonomi dalam koalisi baru Jerman dan Baerbock yang sekarang menjadi Menteri Luar Negeri, sedang diselidiki oleh jaksa Berlin.
"Anggota dewan yang bersangkutan dan kantor pusat (partai) bekerja sama penuh dengan kejaksaan untuk mengklarifikasi fakta secara cepat dan komprehensif," kata juru bicara itu.
Bonus virus corona dibayarkan kepada semua karyawan di kantor utama partai dan kepada anggota dewan. Namun, anggota dewan malah membayar kembali bonus tersebut.
Pembayaran khusus menjadi sorotan selama kampanye pemilihan tahun lalu ketika Baerbock yang mencalonkan diri sebagai kanselir, mendapat kritik karena tidak menyatakannya sebagai sumber pendapatan. Partai Greens berbagi kekuasaan dalam koalisi tiga arah yang dipimpin Social Democrat-led, Free Democrats yang pro-bisnis.