Jumat 21 Jan 2022 03:40 WIB

Kejaksaan Jerman Selidiki Pemimpin Partai Koalisi Atas Bonus Covid-19

Dua pemimpin Partai Greens diduga menerima pembayaran khusus virus corona,

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Partai Sosial Demokrat, SPD, kandidat kanselir Olaf Scholz, kedua kanan, berdiri dengan pemimpin partai Hijau Annalena Baerbock, kiri, dan Robert Habeck, kedua kiri, dan ketua Partai Demokrat Bebas Christian Lindner, kanan, saat mereka tiba untuk berita bersama konferensi di Berlin, Jerman, Rabu, 24 November 2021.
Foto: AP/Markus Schreiber
Partai Sosial Demokrat, SPD, kandidat kanselir Olaf Scholz, kedua kanan, berdiri dengan pemimpin partai Hijau Annalena Baerbock, kiri, dan Robert Habeck, kedua kiri, dan ketua Partai Demokrat Bebas Christian Lindner, kanan, saat mereka tiba untuk berita bersama konferensi di Berlin, Jerman, Rabu, 24 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kejaksaan Jerman telah membuka penyelidikan terhadap dua pemimpin Partai Greens, Robert Habeck dan Annalena Baerbock. Menurut keterangan partai, keduanya diduga menerima pembayaran khusus virus corona, Rabu (19/1/2022).

Spiegel Online melaporkan dimulainya penyelidikan atas kemungkinan pelanggaran kepercayaan yang merugikan partai Greens atas pembayaran ilegal 1.500 euro kepada anggota dewannya pada 2020. Menurut juru bicara kejaksaan Berlin, tuduhan itu menyangkut persetujuan "bonus virus corona" yang diberikan oleh anggota dewan kepada diri sendiri pada 2020.

Baca Juga

Juru bicara Partai Greens mengatakan enam anggota dewan, termasuk Habeck yang menjabat Menteri Ekonomi dalam koalisi baru Jerman  dan Baerbock yang sekarang menjadi Menteri Luar Negeri, sedang diselidiki oleh jaksa Berlin.

"Anggota dewan yang bersangkutan dan kantor pusat (partai) bekerja sama penuh dengan kejaksaan untuk mengklarifikasi fakta secara cepat dan komprehensif," kata juru bicara itu.

Bonus virus corona dibayarkan kepada semua karyawan di kantor utama partai dan kepada anggota dewan. Namun, anggota dewan malah membayar kembali bonus tersebut.

Pembayaran khusus menjadi sorotan selama kampanye pemilihan tahun lalu ketika Baerbock yang mencalonkan diri sebagai kanselir, mendapat kritik karena tidak menyatakannya sebagai sumber pendapatan. Partai Greens berbagi kekuasaan dalam koalisi tiga arah yang dipimpin Social Democrat-led, Free Democrats yang pro-bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement