Pada Ahad malam, Jaringan Berita Quds Palestina melaporkan, pasukan Israel menggunakan meriam air sigung untuk membubarkan pengunjuk rasa Palestina di Sheikh Jarrah. El-Kurd mengatakan, pasukan Israel menyerang wartawan karena meliput konfrontasi. Polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut pada penduduk setempat, hingga menyebabkan cedera.
“Banyak pemuda Palestina ditangkap secara sewenang-wenang dari tempat kejadian,” tulis El-Kurd.
Uni Eropa mengatakan, provokasi yang tidak bertanggung jawab dan tindakan eskalasi lainnya di area Sheikh Jarrah akan memicu ketegangan lebih lanjut. Provokasi ini harus dihentikan.
Otoritas Palestina, yang berbasis di wilayah pendudukan Tepi Barat mengutuk kunjungan Ben Gvir. Mereka berpendapat, kunjungan itu sebagai langkah provokatif yang dapat memicu kekerasan.
Tujuh warga Palestina yang menghadapi penggusuran oleh kelompok pemukim telah membawa kasus mereka ke mahkamah agung Israel. Warga Palestina di seluruh Yerusalem Timur menuduh polisi Israel menggunakan taktik keras untuk memadamkan protes.
Enam orang ditangkap selama kerusuhan di lingkungan Sheikh Jarrah pada Sabtu (12/2) malam. Kelompok Hamas memperingatkan akan ada konsekuensi atas serangan Israel yang berulang terhadap Sheikh Jarrah.