REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jumlah kasus virus corona sedikit menurun di Jerman. Pemerintah berencana untuk melonggarkan pembatasan virus corona di wilayah dengan ekonomi terbesar Eropa itu.
Jerman melaporkan 76.465 kasus virus corona harian baru pada Senin (14/2/2022). Jumlah ini turun 20 persen dari hari yang sama pekan lalu. Insiden infeksi tujuh hari per 100.000 orang juga turun menjadi 1.460 dari 1.467 pada Ahad (13/2/2022).
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan kepala negara federal akan bertemu untuk membahas kemungkinan pelonggaran pada Rabu (16/2/2022). Beberapa langkah yang mungkin dilakukan adalah melonggarkan persyaratan bagi pembeli di toko-toko yang tidak penting untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau hasil tes negatif.
Draf rancangan pelonggaran tersebut juga mencakup rencana untuk meningkatkan jumlah orang yang diizinkan melakukan pertemuan pribadi dalam ruangan menjadi 20 jika semuanya divaksinasi. Dalam pelonggaran fase kedua, klub malam dapat dibuka kembali dan orang Jerman yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk ke restoran mulai 4 Maret.
Persyaratan untuk memakai masker di dalam ruangan dan di transportasi umum akan tetap dipertahankan. "Berkat perjalanan penyakit yang lebih ringan, kita memasuki fase baru pandemi, yang memungkinkan prospek untuk dibuka secara bertahap,” ujar Perdana Menteri negara bagian Rhine-Westphalia Utara Hendrik Wuest.
Menteri Keuangan Christian Lindner juga meminta pemerintah federal dan negara bagian untuk memutuskan pelonggaran komprehensif. Dia menekankan harus ada perbedaan nyata dalam kehidupan sehari-hari sesudah pelonggaran.